Oleh
Yovian Adriansyah
Business analyst, Specialized In Market Intelligence
SLC Marketing INC
Buku Alibaba’s world ditulis oleh Porter Erisman. Seorang mantan vice president dari perusahaan raksasa dari china Alibaba. Melalui buku ini Penulis bertujuan untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi. Bermula dari seorang guru biasa Jack Ma mencoba untuk merintis usahanya dari nol sehingga sekarang menjadi perusahaan internet global dengan lebih dari 450 juta pengguna.
Tidak hanya keberhasilan saja tetapi melalui buku ini kita dapat belajar bagaimana cara Alibaba untuk bangkit kembali dari kegagalan dan perjuangan apa yang harus di lalui. Seperti contohnya adalah mempertahankan pelanggan di dalam ekosistem. Alibaba harus terus berinovasi dan menyediakan layanan-layanan yang relevan dan kuat yang mendorong pembeli dan penjualnya untuk tetap dalam ekosistem.
Terlepas dari segala macam peluang besar di depan Alibaba saat ini, Jack dan team manajemen sangat menyadari bahwa jalur teknologi dipenuhi dengan perusahaan-perusahaan gagal yang sempat mengalami masa kejayaan secara singkat sebelum digantikan oleh teknologi dan pengusaha baru.
Penarikan dari eBay dari pasar China menciptakan peluang bagi Taobao untuk mendapatkan kedudukan di pasar dalam waktu beberapa tahun. Selain itu mengingat e-commerce sudah berada di arus utama, tidak aneh lagi kalau muncul pesaing-pesaing dari dalam negeri. Seperti contohnya adalah Jingdong.com, toko ritel B2C (business to Customer) mulai beroprasi pada tahun 2004 dan 10 tahun kemudian memegang 22% pangsa pasar e-commerce B2C di China.
Tidak seperti model pasar Alibaba yang bit dan byte, Jingdong mengikuti model dari Amazon.com. Jika Jingdong menantang Alibaba dengan terang-terangan, Tencent mencoba masuk ke wilayah Alibaba secara diam-diam. Tencen sama seperti Alibaba adalah sebuah konglomerasi besar bisnis-bisnis internet, mulai dari jejaring sosial dan pengiriman pesan hingga permainan daring, pendiri dari Tencent adalah seorang yang berpembawaan tenang dan sederhana yaitu Pony Ma
Tencent memegang 15% kepemilikan di Jingdong sehingga menghasilkan 2 pesaing terbesar Alibaba bergabung dalam sebuah aliansi yang memperberat persaingan kedepannya. Total ketiga pemain tersebut adalah 75% pasar e-commerce di China sedangkan sisa 25% terbagi antara sejumlah pemain yang tidak memegang lebih dari 5%.
Di dalam buku ini ada setidaknya 40 pelajaran berharga yang bisa diambil tetapi pada kesempatan kali ini saya hanya ada menuliskan 3 pelajaran berharga saja.
- Jangan berganti kelinci
- Jangan pernah menilai pesaing Anda berlebihan
- Semakin besar masalah, semakin besar peluangnya
Pertama, jangan berganti kelinci ini merupakan salah satu pepatah favorit Jack, “jika Anda adalah seorang serigala yang mengejar sekawanan kelinci, fokuslah pada 1 ekor kelinci. Ubahlah diri Anda untuk menangkap kelinci tersebut, tapi jangan berganti ke kelinci lain.” Banyak perusahaan yang dengan cepat kehilangan arah saat mereka bergeser dari misi utama. Meski kerap berganti model bisnis dan berekspansi ke wilayah-wilayah yang sama sekali baru.
Kedua, ketika Jack mulai membangun Taobao di apartemen, Jack dan team mungkin akan mudah untuk terintimidasi oleh pesaing yang begitu kuat yaitu eBay. Saat itu, mereka adalah pemimpin pasar yang menjadi favorit media, dan memiliki sumber daya yang jauh lebih banyak. Meskipun mereka memiliki citra yang kuat dan dominasi, biasanya perusahaan besar di dalamnya jauh lebih lemah dari yang terlihat.
Ketiga, banyak orang skeptis yang mengatakan bahwa China punya terlalu banyak masalah sehingga e-commerce tidak mungkin lepas landas. Setelah bertahun-tahun membangun landasan selama bertahun-tahun di China Alibaba berada dalam posisi untuk mendapatkan porsi penghargaan yang lebih besar daripada yang lain di Barat. Dari sekian banyak masalah tersebut akhirnya Alibaba mendapatkan porsi keuntungan yang lebih besar pula.
Resensi disadur dari: Alibaba’s World – Porter Erisman (mantan Vice President Alibaba)