Oleh: Adi Kurniawan Yusup, S.E
Senior Business Analyst, specialized in Financial & Marketing Metrics
SLC MARKETING, INC.
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki dampak besar bagi negara-negara di dunia. Perubahan kebijakan yang diimplementasikan di Amerika Serikat bisa memberikan dampak yang baik ataupun buruk bagi perekonomian di negara-negara termasuk Indonesia. Pergantian presiden dari Obama menuju Donald Trump tentunya menyebabkan banyak perubahan kebijakan. Kebijakan yang diambil oleh Trump ini tentunya berdampak pada perekonomian dunia. Pada saat Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika, nilai IHSG langsung anjlok. Salah satu faktor penyebabnya adalah terpilihnya Donald Trump ini ternyata di luar ekspektasi pakar keuangan dan dugaan masyarakat yang lebih memprediksi kemenangan diraih oleh Hillary Clinton. Lalu, setelah menjabat selama beberapa bulan, kebijakan apa sajakah yang hendak diterapkan oleh Donald Trump?
Kebijakan dalam bidang perdagangan yang beliau lakukan adalah kebijakan untuk melindungi Amerika dari pasar internasional. Baginya, perdagangan bebas khususnya North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang berlangsung selama puluhan tahun akan memberikan dampak kehancuran bagi industri manufaktur di Amerika Serikat. Bahkan, Trump hendak membangun tembok pemisah dengan Meksiko. Demikian China juga dianggap sangat berisiko bagi perekonomian Amerika Serikat karena semenjak China bergabung dalam World Trade Organization (WTO), lebih dari 50 ribu pabrik di Amerika tutup dan banyak pekerja yang menjadi pengangguran. Kebijakan lain yang Trump terapkan adalah masalah perpajakan. Trump menjanjikan adanya pemotongan pajak bagi semua kelompok masyarakat.
Pemotongan pajak diberikan bagi mereka yang penghasilannya kurang dari US$ 250 ribu setahun, sedangkan orang kaya tetap harus melakukan kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang ada. Pajak rendah terhadap korporasi juga akan diberlakukan yakni pemotongan dari 35 persen hingga 15 persen. Ditambah lagi, Trump memberlakukan keringanan pajak penghasilan atauTax Holiday yang hanya sebesar 10 persen agar korporasi menginvestasikan uang mereka kembali ke Amerika atau dibagikan ke para pemegang saham.
Hal yang menjadi sorotan bagi masyarakat Indonesia adalah apakah ada dampak signifikan dengan terpilihnya Trump? Jawabannya pastilah ada, karena dampak globalisasi. Kejadian yang berpengaruh dalam suatu negara akan memberikan dampak, baik secara langsung, maupun tidak langsung bagi ekonomi negara lain. Dalam perdagangan internasional, Trump berusaha untuk menutup kesempatan impor bagi negara lain sehingga kecil kemungkinan jika Amerika akan menerima impor dari negara berkembang kecuali Amerika tidak dapat memproduksinya sendiri.
Hal yang menjadi sorotan utama Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia adalah masalah inflasi. Apabila Amerika menerapkan kebijakan ekspansi fiskal, maka inflasi akan mengalami tekanan ke atas, sedemikian inflasi dan suku bunga akan meningkat lebih tinggi ke depannya. Oleh sebab itu para pengusaha wajib memikirkan kembali metode produksi, penetapan harga produk, serta budget promosinya agar konsumen tetap memiliki daya beli. Untuk informasi lebih lanjut akan layanan SLC MARKETING, INC, atas kebutuhan riset, konsultasi dan training perusahaan Anda, tim kami siap melayani Anda!