Penelitian menunjukkan, di masa pandemi orang dituntut untuk beraktivitas di dalam rumah. Sebagian besar dari mereka takut untuk beraktivitas diluar rumah, apalagi makan diluar. Pandemi menjadi momok yang menakutkan, banyak korban berjatuhan, banyak negara terinfeksi dengan sangat cepatnya. Keadaan ini membuat pelaku bisnis terutama F&B harus memutar otak bagaimana cara agar bisnisnya tetap berjalan. Berikut kami berikan rangkuman bagaimana sih tips business f&b tetap menghasilkan omset di masa pandemi. Selamat membaca !
FACTS
Yum China misalnya, perusahaan di Shanghai yang mengoperasikan sejumlah waralaba makanan cepat saji, seperti KFC, Taco Bell, dan Pizza Hut, menutup lebih dari 1/3 dari 9200 Restoran. Gerai yang tetap buka mengalami penurunan penjualan 40-50% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Keadaan di Amerika Serikat tIdak lebih baik. Industri restoran diperkirakan mengalami kerugian 25 miliar dolar AS akibat pandemi dan 3 juta orang kehilangan pekerjaan 110.000 Restoran akan tutup permanen. 30.000 di antaranya telah menghentikan operasi, menurut data National Restaurant Association (NRA).
Bingung banget jalanin bisnis F&B pas lagi pandemi ?
Kendala yang dialami perusahaan F&B pada saat pandemi
- PENURUNAN MINAT KONSUMEN
Banyak bisnis makanan yang susah mencapai target penjualan karena keadaan covid-19 yang mengharuskan orang-orang untuk beraktifitas di dalam rumah
- BANYAK BISNIS MAKANAN BANGKRUT
Biaya operasional & manajemen yang tinggi dan tidak seimbang dengan profit yang didapatkan
- STRATEGI BISNIS KURANG TEPAT
Banyak restoran yang tidak mampu beradaptasi dengan keadaan Pandemi ini, strategi yang mereka gunakan tidak mampu menyesuaikan keadaan.
TIPS AGAR BISNIS F&B TETAP LANCAR
- Mengutamakan penjualan delivery & takeaway. Karena peraturan pemerintah di saat Covid ini yang mengharuskan pembatasan sosial di tempat umum, maka sebaiknya pengusaha beradaptasi dalam hal penjualan, dari restoran makan di tempat (dine-in) ke pelayanan pesan-antar (delivery) dan take- away (untuk dibawa pulang). Dengan mencegah pelanggan makan di tempat, maka risiko penularan virus juga dapat dikurangi. Sejumlah restoran cepat saji di Amerika Serikat, seperti McDonald’s dan Starbucks, telah menerapkan cara ini, yakni hanya melayani take-away.
- Menyediakan menu Ready to Cook. Saat ini perilaku banyak orang karena Work from Home (WFH) yang merasa jenuh dan bosan, semakin banyak yang memilih untuk memasak sendiri. Konsumen memilih ini karena lebih higienis
MENGIKUTI PROTOKOL KESEHATAN
- Mengecek suhu tubuh karyawan dan pelanggan. Screening suhu tubuh menjadi hal normal saat ini dari mulai perkantoran, pertokoan, mal, hingga area transportasi publik. Menyediakan petugas dengan thermo gun di setiap pintu restoran dapat mencegah karyawan atau pelanggan yang memiliki gejala demam masuk ke dalam dan menularkan virus ke orang lain.
- Memastikan karyawan memakai masker setiap hari Ini. tidak hanya untuk mencegah penularan virus ketika karyawan berbicara dengan pelanggan, tetapi juga untuk menyakinkan konsumen bahwa makanan dan minuman yang disajikan bebas dari kontaminasi virus yang disebarkan lewat droplet.
- Membersihkan area servis dengan disinfektan setiap hari. Menyemprot spot yang kerap disentuh atau dipegang banyak orang dengan disinfektan dapat membunuh virus yang menempel pada benda tersebut. Bersihkan sesering mungkin permukaan meja, kursi, pegangan pintu, dinding kaca, dan buku menu, untuk menghindari transmisi virus dari benda ke manusia.
- Menyediakan tempat cuci tangan untuk karyawan & pelanggan. Tempat cuci tangan di pintu masuk juga membantu meminimalkan risiko penularan virus melalui tangan. Tak harus menggunakan hand sanitizer apabila sulit didapat, air mengalir dan sabun cair tak kalah efektif membunuh virus. Sebab menurut penelitian, coronavirus akan hancur apabila terkena detergen.
- Menempelkan kartu cek suhu tubuh pada pembungkus makanan. Pada setiap bungkus makanan yang dikirim oleh kurir tercantum kartu pengecekan suhu yang berisi nama karyawan yang membuat (memasak), menyajikan, dan mengirimkan makanan beserta suhu tubuh masing-masing.
Kesimpulan
Untuk para pengusaha F&B disaat pandemi seperti sekarang ini harus segera dapat menyesuaikan diri dengan keadaan, agar bisnis F&B dapat berjalan dengan baik dan jangan lupa untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “F&B Business Tips di Era Pandemic”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504
Sukses bersama SLC MARKETING, INC.