Facebook Tag Pixel

Game Changers, Turning Threats into Opportunities

Game Changers, Turning Threats into Opportunities. Written by: Gregorius Satrio, Business Analyst, Specialized in People Development. Pusing lihat laporan keuangan terutama omset terjun bebas? Dunia bisnis yang kita kenal sekarang tak lagi sama. Bersiaplah !!!

PILIHAN KITA . .
  1. Menerimanasib,  menyerah, dan kemudian “mati”
  2. Beradaptasidengan system yang adauntuksekedar “survive”
  3. CIPTAKAN ATURAN MAIN BARU YANG SESUAI KEBUTUHAN ANDA! Jadilah seorang GAME CHANGER dan menangkan “Permainan Baru”.

Siapakah itu GAME CHANGER? Individu atau perusahaan yang SECARA SIGNIFIKAN MENGUBAH “NORMA” dalam melakukan sesuatu. Ia memiliki keberanian dan kemampuan untuk mengubah cara bisnis “dimainkan” sehingga bisa dibilang bahwa mereka “menulis ulang” aturan bermain dalam industri/bidang mereka. Yuk kita lihat siapa aja contoh game changer. . . .

  1. ELON MUSK with TESLA
    Elon Musk mengguncang dunia otomotif di tahun 2012 dengan meluncurkan mobil listrik yang mampu bersaing jarak tempuhnya dengan mobil pembakaran internal, TESLA MODEL S. Tidak hanya itu, TESLA Model S juga memiliki segudang teknologi yang dianggap masih seperti fiksi ilmiah seperti Autopilot, Keyless entry, Active Driving Assistance. Dengan mematok harga yang tidak jauh berbeda dengan mobil konvensional, Elon sudah mendobrak stigma bahwa mobil listrik itu unreliable & complicated.
  2. JEFF BEZOS with AMAZON
    Jeff Bezos memulai bisnis e-Commerce Amazon.com sebagi platform untuk menjual buku secara online di tahun 1994. Kesuksesan amazon dalam merajai industri ini adalah keberanian sang owner untuk merombak sistem pemesanan dan pengiriman standar saat itu yang dia secara pribadi menganggap “lambat”. Bezos mampu membuat system yang mengorganisir, mensortir, mengemas dan mengirim pesanan secara efisien dengan melakukan langkah radikal, menyatukan fullfilment centre & warehouse.   
  3. ANDA! dengan BISNIS ANDA !
    Ya, Anda mampu menjadi game changer bagi perusahaan dan industri anda sendiri. Jangan menunggu keadaan APALAGI orang lain merebut kesuksesan anda!

Santai aja, SIMPLE-kok kalau mau jadi GAME CHANGER. Bagaimana caranya?

Don’t just Do Things Right. *This is what many people do, probably better than your best.
Instead, Do What’s Right. *This is why GAME CHANGERS are so rare!

Untuk membawa perubahan yang berdampak, seorang GAME CHANGER harus berani melawan kebiasaan dan terkadang menentang apa yang dianggap “Benar” pada umumnya.

Untuk bisa Do Whats Right, GAME CHANGER harus. . .

  1. Audacious
    Seorang GAME CHANGER haruslah BERANI. Menjadi visioner dan inovatif untuk berarti menentang status quo, mengambil resiko besar dan kemungkinan besar melakukan hal yang “salah” bagi banyak orang. Yang berarti siap diejek, dicemooh dan dianggap “gila”. Tanpa keberanian, hal ini tidaklah akan mungkin bertahan lama. Bayangkan saja berapa kali Elon Musk mendapat penolakan dan ejekan dari investornya saat ia minta dana untuk mobil listriknya. Ia berani menerima ejekan dan penolakan yang bertubi-tubi untuk bisa mewujudkan visinya.
  2. Networked
    Seorang Game Changer haruslah punya banyak relasi, bukan hanya untuk memiliki akses pada teknologi ataupun modal. Tapi yang terpenting adalah menyebarkan pengaruh. Ide yang bagus adalah sia sia jika tidak dibagikan. Sama halnya dengan konsep dan visi anda sebagai Game Changer. Pengaruh yang besar akan mempercepat proses transisi dari konsep “lama” menuju keadaan yang ingin anda capai.
  3. Resourceful
    Tanpa akal yang panjang, akan banyak inovasi yang hidup seumur jagung. Game Changers harus bisa mencapai target dengan apa yang mereka miliki sekarang. Sering kali hal semacam ini belum pernah dilakukan sama sekali, yang berarti harus menemukan caranya juga.  Pada dasarnya melakukan hal yang mustahil! Tapi Visi haruslah direalisasi, APAPUN caranya, terkadang menempuh jalan yang tidak mau ditempuh banyak orang.
  4. Empowering
    Game Changers memang berpendirian kuat, mandiri dan visoner. Tapi semua itu tidak membuat Game Changers menjadi egois. Malahan, mereka cenderung berfokus pada bagaimana caranya agar orang lain mampu melakukan apa yang ia lakukan. Dengan begitu Game Changers mampu melakukan kegiatan lain yang jauh lebih berdampak – mencari peluang baru, memperbaiki sistem, menjalin hubungan dll.

Memang tidak mudah jalannya, tapi bukan berarti mustahil. “Jalan yang sulit akan terasa mudah jika dilalui Bersama”. Jangan berjuang sendiri, temukan teman seperjuangan anda sambil mengembangkan networking Anda!

Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait Game Changers, Turning Threats into Opportunities. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504

Sukses bersama SLC MARKETING, INC.

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

12Cs Marketing Strategy for Family Business

Meningkatkan Kualitas Layanan: Menuju Kepuasan Pelanggan yang Berkesan

Menjadi SPESIALIS atau GENERALIS?