Oleh: Alexander Pontoh.
Dulu waktu kecil, sekitar tahun 96, 97, 98. Saya sering diwanti-wanti kalau habis ini masa globalisasi. Dimasa globalisasi itu kamu harus bisa ini itu banyak sekali, yang paling menonjol waktu itu harus bisa komputer dan bahasa inggris. Tetapi setelah tahun-tahun itu berlalu. Toh seperti tidak terjadi apa-apa. Ya sudah lah.
~Life Goes On~
Nah… Tahun lalu, dunia usaha dipaksa untuk berubah oleh kantor pajak. Faktur pajak yang dulu nya bisa tulis tangan atau pakai mesin ketik, diubah menjadi e-faktur dan segala perubahannya.
Tahun lalu saya harus mengajari karyawan saya yang umurnya hampir dua kali umur saya. Mengajari karyawan saya yang sudah separuh baya ini susah nya amit-amit. Saya yang sekitar seminggu dua minggu sudah bisa. Karyawan saya butuh waktu berbulan-bulan untuk belajar. Bahkan setelah setengah tahun berlalu, masih ada bagian yang harus saya kerjakan sendiri karena karyawan saya tidak bisa mengerjakan/mengerti.
Saya ingin sekali marah-marah, memaki-maki karyawan saya. Tapi apa guna. Kemudian saya coba “duduk” di posisi karyawan saya. Karyawan saya ini… dulu sekolahnya gimana sih. Belajar apa sih. Karyawan saya ini umurnya sekitar 40-50 tahun. Waktu mudanya—waktu umur 20-30 tahun—itu ngapain aja sih. Waktu mudanya itu berarti… sekitar tahun… berarti di dekade 90an ! Kalau gitu karyawan saya ini pendidikannya pendidikan tahun 80-90an. Ilmunya tidak bisa bersaing untuk saat ini (kecuali terus belajar mengikuti zaman)
Mendadak saya jadi ingat. Bahwa dulu—20 tahunan lalu, di dekade 90an—saya sudah diwanti-wanti kalo globalisasi itu harus bisa bahasa inggris, harus bisa komputer, harus bisa bla… bla… bla…
Kok tidak terbukti ya…? Ternyata… SAYA SALAH !
Woro-woro guru-guru saya pada waktu itu 100% BENAR ! tapi bukan untuk saya, melainkan untuk generasi diatas saya, generasi yang baru saja memasuki dunia kerja pada waktu itu, generasi produktif pada waktu itu. Karyawan saya ini bukti bahwa “globalisasi” (saat ini MEA) harus bisa komputer ! harus bisa bahasa inggris ! harus bisa bla… bla… bla…
Yang tidak terpikirkan oleh guru-guru saya pada waktu itu adalah selain bahasa inggris, harus bisa bahasa tionghoa. Tidak terpikirkan oleh guru-guru saya waktu itu, karena RRT baru terasa pengaruhnya di dekade 2000an.
Harus bisa komputer karena komputer begitu merasuk di keseharian kita. Harus bisa bahasa inggris karena OS komputer biasanya berbahasa inggris dan karena bahasa default dari internet adalah bahasa inggris. Harus bisa bahasa tionghoa karena pengaruh RRT yang besar di dunia saat ini.
“Jika kamu tidak bisa itu semua, kamu tidak bisa kerja” kata guru saya waktu itu. Jujur saya sempat tidak tahan melihat karyawan saya yang “plonga-plongo” (re: tercengang dalam bahasa Indonesia)—tidak cepat tanggap waktu diajari. Sempat terpikir untuk mem-PHK-nya.
Mana bisa perusahaan saya bersaing jika sumber daya manusianya “ploga-plongo” seperti ini. Mana bisa bersaing jika lambat dalam belajar.
Nasihat guru-guru saya waktu SD itu benar semua, meski Globalisasi baru terasa 20 tahun kemudian—tidak dalam waktu dekat seperti woro-woro waktu itu. Terima kasih guru-guruku… *terharu* Kau memang pahlawan tanpa tanda jasa… *ambil tisu*
Penutup
Saya jadi ingat tahun lalu. Waktu back to the future day (21 Oktober 2015) ada video ini :
Untuk mobil terbang sudah terwujud. Beberapa tahun lalu—sekitar 3-4 tahun lalu. Saya melihat video mobil terbang untuk pertama kalinya. Ada 2 perusahaan yang saya tahu mengembangkan mobil terbang. Satu di Amerika bernama Terrafugia (http://www.terrafugia.com/). Satunya lagi di Eropa namanya Aeromobil (http://www.aeromobil.com/). Hanya tinggal menunggu waktu saja sampai kita menggunakan mobil terbang.
Untuk mesin fax, kita di Indonesia masih ada yang menggunakan mesin fax.
Saya ingin bicara ke Generasi 90an. Setelah melihat video ini, kita ini sudah dihidup di masa depan. Kita ini sudah sampai di masa depan. Kita (Generasi 90an) sudah berhasil mempersiapkan diri untuk masa ini sejak kecil. Sekarang saatnya kita mempersiapkan diri untuk masa depan (lagi) !
Kesimpulan
Inovasi juga harus dilakukan oleh karyawan, tidak hanya pengusaha saja. Jika anda karyawan dibagian pemasaran dan butuh inovasi, silahkan menghubungi kami atau langsung saja datang ke kantor kami untuk menanyakan program-program/kelas-kelas/seminar-seminar terbaru kami.
#KeepStupid