Facebook Tag Pixel

Hati-Hati dalam Memperoleh Customer! Cari Customer Baru vs Pertahankan Customer Lama

Customer Life Time Value

customer life time value
  • Apa itu customer lifetime value? Customer life time value (CLV) merupakan prediksi dari net profit yang terkait dengan keseluruhan hubungan yang akan datang dengan konsumen.
  • Bahasa yang lebih sederhananya, customer life time value menggambarkan berapa arus kas yang dapat kita peroleh dari seorang konsumen.
  • CLV dapat membantu perusahaan Anda dalam menentukan berbagai macam keputusan terkait produk, pengembangan produk, pemasaran dan hal lain terkait pemasaran.

Keputusan bisnis apa sajakah yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis CLV?

  • Keputusan marketing: Berapa banyak uang yang perlu dikeluarkan untuk memperoleh customer baru?
  • Produk: Bagaimana produk dan jasa yang saya tawarkan sesuai dengan top konsumen perusahaan?
  • PenjualanCustomer tipe seperti apa yang perlu untuk difokuskan?
  • Tujuan dari Customer Life Time Value adalah untuk menentukan nilai keuangan dari konsumen.
  • Customer life time value berbeda dengan customer profitability. Perbedaannya terletak pada customer profitability mengukur arus kas konsumen di masa lalu sedangkan CLV mengukur proyeksi di masa yang akan datang.

Banyak startup bisnis yang mati disebabkan karena biaya akuisisi konsumen baru mereka jauh lebih besar dibandingkan dengan customer lifetime value perusahaan. Oleh karena itu mengetahui biaya akuisisi dan CLV begitu penting.

Customer Acquisition

Bagaimana Menghitung Customer Acquisition?

Biaya perolehan customer baru dapat dilihat dari 3 langkah:

  1. Cost per Customer Visit
  2. Cost of Lead Acquisition
  3. Cost of Customer Acquisition

Misalnya: banyak orang yang visit website sebesar 500 orang, 5%-nya berkonversi ke leads dan 10% sisanya berkonversi ke customer, maka biaya akuisisi konsumen Anda.
1.000 : (500 x 5% x 10%) = $400.

Menghitung CLV

Bagaimana Menghitung Customer Life Time Value?

Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mengetahui umur konsumen Anda. Misalnya: bisnis Anda makanan dan Anda merasa konsumen rata-rata akan makan di tempat Anda terus selama 3 tahun setelah itu dia akan bosan, maka umur konsumen Anda adalah 2 tahun.
Umur konsumen perorangan dan tiap segmennya juga bisa berbeda satu sama lain.

CLV dirumuskan dengan mengalikan antara:
Nilai profit rata-rata per transaksi x Jumlah transaksi dalam waktu satu tahun x Umur perusahaan.

Contoh:
Misalkan umur konsumen adalah 3 tahun dan penjualan rata-rata profit per transaksi adalah Rp 100.000 dan banyak pembelian 1 tahun adalah 5 kali, maka CLV = 100.000 X 5 X 3 = 1.500.000

Bagaimana dengan Perusahaan Anda?

Bagaimanakah biaya akuisisi perusahaan Anda dibandingkan CLV konsumen Anda?

Mau BELAJAR tentang Customer Life Time Value lebih dalam lagi?

Bergabunglah dengan Marketing Analyst Academy!

Whitepaper ini ditulis oleh:
Adi Kurniawan Yusup, S.E., MM
Associate Consultant SLC Marketing Inc.
Founder of Connectpedia
adi.yusup@slcmarketinginc.com
Contact Person:

IRENE PERMATASARI
Client Officer
SLC MARKETING, INC
Ph: (031) – 51162521 / 22
Pin BB: 53C30A88
WA/SMS: 0878 5423 4504

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

Storytelling Adalah Koentji – Memenangkan Hati Audiens di Era Digital

Investasi Terbesar! Bangun Tim Yang Solid untuk Bisnis Keluarga Anda Melesat Tajam

Rahasia Sukses Marketing di Era Modern