Convergence Strategy
mengkolaborasi secara simetri semua resources yang kita miliki
Saat memasuki sharing economy seperti sekarang ini, teknik pemasaran yang terbaik dan yang sudah teruji oleh pakar marketing dunia khususnya untuk mendongkrak penjualan produk terbaru, adalah harus dilakukan secara serentak melalui semua channel komunikasi dengan kekuatan budget yang tersedia untuk menyasar 1 target pasar tertentu dengan 1 ide komunikasi yang pas dengan kebutuhan mereka. Oleh sebab itu di dalam ilmu pemasaran seringkali digunakan istilah Integrated Marketing Communication (IMC) atau disebut juga Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Komunikasi pemasaran terpadu digunakan sebagai senjata untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan, tentunya dengan harapan terjadi tiga perubahan,yaitu berubahnya tindakan, sikap, serta pengetahuan target pasar. Dalam edisi kali ini, akan dibahas bagaimana langkah-langkah perusahaan agar dapat membuat strategi meningkatkan efektifitas penjualan produk-produk terbaru dengan cara melakukan konvergensi pesan komunikasi pemasaran
Sedikit meminjam perkataan petinju legendaris dunia, Mohammad Ali, yaitu “float like a butterfly, sting like a bee”, sebuah strategi yang dijalankannya saat di ring tinju untuk sengaja membuat lawannya cepat naik emosi di awal pertandingan, lalu dengan gerakan lincah dan memberikan sekali serangkaian serangan yang mematikan saat lawannya sudah kehabisan tenaga.
Hal ini yang mendasari pola pikir marketer untuk tidak terjebak ikut-ikutan kompetitor lain yang menggunakan suatu strategi pemasaran, lalu membalasnya dengan strategi yang sama di waktu yang sama pula, sebab hal ini akan merugikan diri sendiri
Masih ingat kejadian berapa tahun lalu saat provider telekomunikasi di Indonesia saling bersaing harga? Dari tarif harga 1 rupiah, kemudian 0,01 rupiah, sampai akhirnya ada yang menulis 0,00000001 rupiah.
Persaingan antar kedua penyedia layanan selular menjadi moment untuk pihak lain dalam memarketingkan produk mereka
Apakah dengan memberikan diskon atau harga murah kepada konsumen adalah satu-satunya cara agar usaha kita bisa berkembang secara sehat? Tentunya cara promosi demikian harus dihindari. Biasa perusahaan yang melakukan hal ini karena sudah tidak percaya diri pada kapasitas perusahaannya sendiri. Bahwa ada banyak aspek lain yang sesungguhnya dilihat konsumen selain masalah kualitas produk dan harga. Oleh sebab itu sebelum lebih jauh kita membahas masalah IMC (integrated marketing communication) dan branding, ada baiknya kita coba mendalami konsep Holistic Marketing terlebih dahulu.
Pemasaran Holistik merupakan sebuah konsep dalam marketing yang mendefinisikan sebuah entitas (perusahaan) secara keseluruhan bukan hanya sebatas korporasi saja.Hal ini menarik, mengingat konsep pemasaran holistik banyak digunakan oleh perusahaan saat ini dalam rangka menjaga tingkat keberlangsungannya dalam dunia bisnis (going concern). Maksud dari mendefinisikan perusahaan secara keseluruhan dalam pemasaran holistik adalah melihat perusahaan sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dengan berbagai unsur lainnya.
Unsur-unsur tersebut yaitu konsumen, pemasok, karyawan, lingkungan, masyarakat sekitar dan seluruh stakeholder terkait.Perusahaan harus mampu melihat konsumen sebagai bagian terpenting dalam pengembangan perusahaan karena konsumen memiliki andil yang besar dalam keberhasilan atau pencapaian profit. Konsep pemasaran holistik mengharuskan itu. Mengabaikan konsumen berarti perusahaan telah mengambil langkah yang salah dan secara signifikan akan membawa perusahaan kepada kegagalan. Begitu pun dengan kepentingan shareholder (pemegang saham), stakeholder, dan pemasok yang masing-masing memiliki peran serta kontribusi yang proporsional dalam keberlangsungan sebuah bisnis.
fraud (kecurangan) yang terjadi baik ditingkat manager, stakeholder, atau pihak internal manapun yang bekerjasama untuk meraih keuntungan personal dan dengan kata lain merugikan pihak lain, dengan sendirinya akan terpental dan bangkrut.Ini bukan soal hukum alam, namun kredibilitas perusahaan akan didapat tidak hanya dari performa perusahaan atau laporan keuangannya yang bagus. Segala faktor yang ada diluar entitas bisnisnya, seperti konsumen, pemegang saham, kreditur, dan siapapun akan sangat menentukan tingkat kredibilitas perusahaan.
Barangkali kasus-kasus skandal dalam dunia bisnis semacam Enron dan Lehman Brothers menjadi pelajaran penting bagi perkembangan dunia bisnis saat ini.
Lehman brother merupakan perusahaan sekuritas multinational terbesar no 4 di Amerika , kebangkrutan lehman brother merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah ekonomi Amerika. Perusahaan tersebut mengumumkan kebangkrutan dengan aset sebesar lebih dari 639 miliar USD. Eksekutif Lehman Brother bekerja sama dengan auditor perusahaan tersebut untuk menggelapkan 50 milliar USD yang di pinjam dariBank, kasus ini kemudian dikenal dengan skema “ Repo 105”. Pada awalnya Lehman Brother meminjam danah dari bank sebesar 50 milliar USD kemudian perusahaan tersebut menjual asset yang bermasalah tersebut (toxic assets) kepada Cayman Island Bank dalam repurchase agreement (repo) yakni, transaksi penjualan instrumen efek antara dua belah pihak yang diikuti dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas efek yang sama dengan harga tertentu yang telah disepakati. Namun tanpa melaporkan hutang mereka pada bank Lehman brother malah memalsukan hutang 50 miliar USD tersebut sebagai penjualan, itu menciptakan impresi bahwa Lehman memiliki 50 Milliar USD pada kas (in cash) dan hutang berkurang sebanyak 50 Milliar USD
Oleh sebab itu, fraud semacam mempercantik laporan keuangan yang dilakukan oleh Enron dan Lehman Brothers telah sangat jelas membuktikan pentingnya arti konsep holistic marketing (pemasaran holistik) yang mengintegrasikan semua pihak yang berkepentingan. Tujuannya agar tercipta tranparansi dan pada akhirnya akan melejitkan kredibiltas perusahaan. Karena bisnis tidak selamanya soal profit.Lalu seperti apa penerapan konsep pemasaran holistik dalam perusahaan?
akan kita bahas lebih lanjut di edisi berikutnya