Facebook Tag Pixel

Innovation Metrics & KPI: When to Invest, When to Stop it?

By:
Dr. Sandy Wahyudi (DSW)
Pakar & Praktisi Marketing dan Inovasi
President Director SLC MARKETING, INC.
Founder of Connectpedia.id

3 Key Drivers of Innovation

Tanpa inovasi, kita akan tertinggal, namun apakah inovasi adalah satu-satunya jalan? Inovasi harus didasari penggerak yang kuat, tanpa ini, tidak akan ada arah yang jelas dan perusahaan akan sia-siakan waktu, tenaga dan biaya. Oleh sebab itu, kita perlu memahami 3 kunci landasan inovasi.

Driver of Innovation

#1 Punya Kapasitas

Picture1

Inovasi harus dilandasi atas keyakinan kapasitas yang dimiliki. Jika tidak ada competitive advantage (keunggulan bersaing), maka inovasi yang dihasilkan nanti tentu akan diragukan oleh konsumen. Kapasitas tidak harus berbentuk modal, mesin atau manusia. Saat ini karena berada pada Era Informasi, siapa yang memiliki data lebih banyak dan teknologi lebih maju, akan lebih cepat kuasai pasar.

#2 Ada Tujuan

Picture2

Inovasi seharusnya untuk menjawab tujuan jangka panjang perusahaan, bukan kebutuhan sesaat saja karena ulah yang dibuat pesaing. Andaikan perusahaan memiliki kapasitas teknologi, namun jika timing tidak tepat, maka malah akan terjadi serangan balik dari kompetitor. Perusahaan harus berinovasi untuk ciptakan siklus baru dalam bisnisnya, sedemikian loyalitas konsumen tetap terjaga karena mereka tidak sampai jenuh.

#3 Karena Situasi

Picture3

Landasan berinovasi yang ketiga adalah karena tuntutan situasi eksternal. Perubahan perilaku pasar, persaingan bisnis dari kompetitor, mulai menurunkan omset secara perlahan. Jika sinyal ini sudah terjadi, maka sesungguhnya sudah agak terlambat untuk melakukan inovasi. Namun daripada tidak melakukan counter action sama sekali, maka perusahaan berupaya survive dengan cara berinovasi.

Business Innovation

5 macam inovasi dalam bisnis

Picture4

Perusahaan tidak harus melakukan inovasi secara menyeluruh dari hulu ke hilir bisnis. Kita cukup memilih 1 atau lebih dari 5 macam inovasi di samping. Setidaknya kita memilihnya sesuai landasan inovasi yang sudah dibahas di depan.

Dari beberapa alternatif ide inovasi yang tentu sudah diseleksi oleh manajemen, selanjutnya masing-masing ide tersebut perlu ditindak-lanjuti dengan kerangka kerja yang terstruktur dan sistematis, agar mimpi bisa menjadi kenyataan.

Untitled-1

INNOVATION METRICS FRAMEWORK

#1 Culture for Innovation

Enthusiasts

Involvement & Ownership

Workshops

Incentives

Reward & Recognition

Budaya kerja yang fokus pada inovasi perlu dibangun secara kuat di dalam perusahaan. Tanpa perubahan budaya kerja, maka inovasi hanya bersifat top-down (perintah dari atas ke bawah), tentu hal ini tidak akan bertahan lama. Berbeda jika setiap karyawan antusias, terlibat dalam sumbangsih ide, diberikan pelatihan/pendampingan, diajak berkompetisi dan diberikan insentif dan penghargaan jika idenya ternyata berhasil. Cara ini akan membuat perusahaan lebih sustain dan berdaya saing tinggi.

#2 Process, Methods, and Tools

Jika budaya kerja yang fokus pada inovasi sudah tercipta, maka setiap karyawan khususnya garda depan yang tiap hari berinteraksi dengan pelanggan, merekalah yang akan jadi sumber inspirasi terbanyak dan terbaik! Bagaimana membuat mekanisme agar ide dari karyawan tersebut bisa dibahas di level manajemen? Sedemikian bisa dilanjutkan jadi bahan pembelajaran agar masuk pada langkah proses manajemen inovasi berikutnya?

#3 Organisation and Structure

Evaluation

Rencana kerja untuk studi kelayakan bisnis, pengembangan ide, dan uji coba pasar perlu disiapkan secara matang.  

Tugas dan fungsi masing-masing tim pengembangan perlu didefinisikan. Terlebih jika perusahaan belum memiliki tim development khusus, artinya akan terjadi rangkap jabatan.

Jadwal dan progress dari masing-masing aktivitas harus terus dievaluasi agar proses inovasi berjalan sesuai waktu yang telah disepakati bersama.

#4 Strategy and Goals

Perlu ada KPI (key performance indicator) yang jelas dan terukur untuk setiap tim yang terlibat, sedemikian tidak ada progress yang terlambat, atau bahkan terlalu cepat.

Hasil dari inovasi adalah diterimanya ide tersebut oleh pasar. Oleh sebab itu, harus ada penilaian yang valid, seperti jumlah pelanggan baru, kenaikan omset, dll. 

Reporting KPI

Governance KPI

Global KPI

Khusus terkait KPI, akan dibahas secara lebih mendalam karena hal inilah yang paling krusial dalam berinovasi. Ada 3 jenis KPI yang bisa digunakan, yaitu : Reporting KPI (terkait tim pengembangan), Governance KPI (terkait divisi yang dikembangkan), dan Global KPI (terkait perusahaan secara keseluruhan). Masing-masing jenis KPI tersebut dapat digunakan secara berurutan ataupun simultan / bersamaan, serta dapat disesuaikan kapasitas perusahaan.

Selain 3 jenis KPI berbeda untuk tiap level organisasi, ada pula 2 macam metrik pengukuran berdasarkan proses dan hasil kerja. Nantinya akan ada 3 x 2 = 6 kolom penilaian untuk proses berinovasi.

Activity Metrics

Pengukuran berdasarkan Proses Kerja. Fokus pada aktivitas dan alur yang sesuai standar.

Impact Metrics

Pengukuran berdasarkan Hasil Kerja. Fokus pada dampak yang bisa dirasakan langsung perusahaan.

Reporting KPI

Activity Metrics

Number of ideas generated
Number of ideas chosen
Number of assumptions
Number of experiments
Number of customer conversations
Number of customer interviews
Number of customer observations
Number of prototypes developed
Number of MVPs built
Number of hackathons held
Number of design sprints

Impact Metrics

Risky assumptions identified
Hypotheses developed
Minimum fail criteria set
Experiment results
Cohort analysis
Decisions made
Pirate metrics (acquisition, activation, retention, revenue, referral)
Customer lifetime value
Cost-per-learning
Time-cost-per-learning
Learning velocity
Validation velocity

Governance KPI

Activity Metrics

Number of products in pipeline
Number of products per innovation stage
Number of ideas submitted
Number of decisions made
Number of products moving stages
Average amount spent per stage

Impact Metrics

Assumption-to-knowledge ratio
Stage-gate criteria
% of products at problem-solution fit
% of products at product-market fit
% of products at scale
Number of validated business models
Validation velocity
Returns on product development expense
Process improvement metrics

Global KPI

Activity Metrics

Number of products by type of innovation
Number of products per innovation stage
% of products aligned to innovation thesis
Number of patent filings
Startup partnerships
Academic collaborations
Number of products built using lean
Number of employees trained
Number of investment boards
Number of innovation coaches
Number of innovation events

Impact Metrics

Innovation contribution
Cost savings
Innovation conversion
New product market share
New segment market share
Increased shelf space
Increase share of wallet
Increased distribution footprint
Number of patents granted
New business models taken to scale
Customer satisfaction (net promoter score, usability testing)

Kapan harus tambahkan investasi atau sebaliknya kapan harus stop sebuah ide inovasi? Apa jenis KPI dan Metrik yang paling pas digunakan untuk setiap proses inovasi?

Picture27

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

Kopi Keliling dan Strategi Go To Market di Era Urban Mobilitas

Inovasi Kopi Keliling Melawan Teori Hotelling