Oleh:
Alexander Pontoh
Business Analyst – SLC MARKETING, INC.
Pembuka ke-1
The Greatest Story Ever Told [Where It All Began] by ColdFusion
The Greatest Story Ever Told Part II by ColdFusion
2 video ini menceritakan bahwa pada mulanya, komputer adalah manusia (otak manusia) yang melakukan pekerjaan menghitung sepanjang hari (unlucky job). Salah satu yang mendapatkan pekerjaan itu adalah Charles Babbage di awal 1820an
kemudian Charles Babbage bertanya-tanya :
“kalau mesin fisik bisa mengerjakan/menggantikan pekerjaan fisik, kenapa mesin fisik tidak bisa mengerjakan/menggantikan pekerjaan pikiran?”
Akhirnya Charles Babbage mulai membuat alat untuk membantunya bekerja (cikal bakal komputer). Jadi…. jika kita runut ke awal abad 19, komputer adalah pengganti otak manusia alias “otak mekanik/elektronik”
di bagian akhir video ini mengatakan bahwa “5 tahun kedepan, handphone kita saat ini akan lebih hebat daripada komputer saat ini.” Sejarah komputer ini masih berjalan sampai saat artikel ini ditulis. Jika handphone-mu melebihi kemampuan komputermu di rumah, “apakah artinya bagimu?” Jawaban mu menentukan masa depan kita
*2 video ini diunggah tahun 2013
Pembuka ke-2
George Gilder – What Creates Wealth? – By Prager University
Setelah kita lihat video ketiga ini (dari Prager University) kita coba bertanya-tanya :
Dari mana kah pertumbuhan ekonomi? Dari innovasi
Dari mana kah inovasi? Dari pengetahuan
“the limit of your knowledge is the limits of your world”
Dari mana kah pengetahuan?
Dari kebebasan—kebebasan informasi, kebebasan menempuh pendidikan, kebebasan bereskpresi, kebebasan bereksperimen, dst—yang bertanggung jawab terhadap sesama.
Dari video ketiga ini kita mendapatkan “rumus” :
freedom (of information) -> (means the spread of) knowledge -> (that increase the chance of) innovation -> (which lead to an) economic growth
Penjelasan
Di 2 video pertama, kita sudah mengamati perkembangan komputer dari awal 1820an hingga saat ini (±200 tahun). Efek dari kelahiran komputer adalah lahirnya abad informasi.Tapi abad informasi ini—menurut buku dari A Whole New Mind karangan Daniel H. Pink—mulai tergeser dengan yang namanya era konseptual (akan saya bahas di artikel lain).
Abad Informasi adalah saat dimana informasi tidak bisa dibendung dan “meluber” langsung ke diri kita. Kita bebas memilih informasi mana yang kita perlukan (kebebasan informasi). Kebebasan informasi berarti semakin banyak ilmu pengetahuan yang bisa diajarkan—mendukung proses belajar mengajar.
Inovasi tidak bisa direncanakan. Tetapi peluang terjadinya bisa diperbesar—jika masyarakat itu memiliki pengetahuan—dengan cara memberikan kebebasan (mengakses) informasi. Seperti kebebasan mengakses internet, pendidikan yang lebih baik, akses gratis ke perpustakaan yang berkualitas, sekolah gratis dari TK sampai Universitas, dst.
Contoh :
Misal si A ingin memasak cah baby kalian. A tinggal mencari resep di internet atau di youtube. Jika dibandingkan di tahun 90an, mudah sekali bagi si A untuk belajar memasak cah baby kalian.
Di tahun 90an, si A mungkin harus ke toko buku dulu, beli buku resep dulu (keluar uang, informasi tidak terlalu bebas) atau harus bertanya ke teman melalui telepon, yang belum tentu langsung ke “narasumber” (tidak terhubung langsung dengan sumber informasi—kebebasan yang tidak langsung)
Sekarang kita lihat lagi “rumus” dari video ketiga (Prager University)
freedom (of information) -> (means the spread of) knowledge -> (that increase the chance of) innovation -> (which lead to an) economic growth
Dari hal-hal kecil seperti ini lah sering kali terjadi inovasi. Tentu yang melakukan hal ini kan tidak hanya si A saja. Berarti kesempatan untuk terjadinya inovasi semakin besar.
Jadi… perkataan George Gilder benar, tapi masa sih? Coba kita buktian lagi.
Pembuktian ke-1
Sejak November 2015 saya memainkan game Assassin’s Creed®. Mulai dari yang pertama, lanjut kedua, dan sekarang yang ketiga (Assassin’s Creed® : Brotherhood). Latar belakang cerita yang ketiga ada di kota Roma, Italia akhir 1400 awal 1500—zaman renaisans
waktu saya main—di jalan kota roma itu—kadang ada orang yang jalan sambil membaca buku. Sontak saya teringat dengan mesin cetak Gutenberg. Kapan sih mesin cetak Gutenberg diciptakan? Karena seingat saya antara tahun 1400 hingga 1600.
Langsung saya googling dan temukan di Wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Printing_press) :
The printing press was introduced to the West in the Holy Roman Empire by Johannes Gutenberg, around 1440.
berarti Gutenberg hidup pada waktu renaisans—sama dengan setting waktu Assassin’s Creed : Brotherhood
skrg kita kembali ke “rumus” tadi
freedom (of information) -> (means the spread of) knowledge -> (that increase the chance of) innovation -> (which lead to an) economic growth
Berikut ini saya kutip dari https://en.wikipedia.org/wiki/Johannes_Gutenberg :
“Although Gutenberg was financially unsuccessful in his lifetime, the printing technologies spread quickly, and news and books began to travel across Europe much faster than before. It fed the growing Renaissance, and since it greatly facilitated scientific publishing, it was a major catalyst for the later scientific revolution.”
Penjelasan dari saya :
News and books = informasi
Travel much faster than before = kebebasan informasi (pada zaman ini adalah kebebasan internet)
Scientific publishing = pengetahuan
Scientific revolution = inovasi
Berikut dari https://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Gutenberg :
“Dengan mengombinasikan unsur-unsur ini dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi tertulis secara cepat, serta terjadinya ledakan informasi di Eropa Renaisans.”
Ledakan informasi = informasi menyebar. Saat ini kita mengalami ledakan informasi kedua yang disebabkan oleh internet.
Inovasi mesin cetak Gutenberg itu menyebabkan informasi semakin mudah diperbanyak—mendukung proses belajar mengajar, penyebaran informasi dan transfer pengetahuan. Apakah akibatnya….? Revolusi industri ! lah inovasi-nya—inovasi produksi—dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Tanpa kemunculan mesin cetak Gutenberg, mungkin revolusi industri tidak pernah terjadi. Karena Revolusi Industri lah ekonomi bertumbuh dengan cepat.
“komputer” dan “internet” pada masa renaisans adalah penerbitan buku dan percetakan (dengan mesin cetaknya). Sebelum itu—mundur lebih dari 1000 tahun sebelum renaisans—adalah kertas !
Jadi…. “rumus” George Gilder terbukti. Tapi bagaimana dengan pembuktian disekitar kita (di Indonesia)
Pembuktian ke-2
Tanpa adanya kebebasan mengakses internet (informasi)—akses internet di Korea Utara terbatas. Kemungkinan kita tidak akan membawa smartphone kemana-mana, malah mungkin kita masih menggunakan feature phone.
Karena kita membawa smartphone—buah dari pengetahuan—kemana saja. Terbersit lah di kepala Nadiem Makarim untuk membuat aplikasi Go-Jek (inovasi)
Pak Ropi’i (GO-JEK Driver)
Dari kesaksian Pak Ropi’i ini kita bisa melihat bahwa “penumpang” Pak Ropi’i meningkat drastis. Dahulu menunggu berjam-jam, sekarang banyak kerjaan. Tentu pendapatan Pak Ropi’i meningkat (pertumbuhan ekonomi)
Sampai Presiden kita pun turun tangan pada waktu muncul wacana larangan Go-Jek. Karena Go-Jek salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Pemerintah butuh Go-Jek untuk membantu pertumbuhan ekonomi.
Penutup
Kedepan… kira-kira akan terjadi apa? menurut saya akan terjadi revolusi robot. Karena apa yang ada saat ini mendukung :
- komputer
- koneksi internet kecepatan tinggi
- kemampuan membuat program sendiri
- mass customization manufacturing capability
- banyak perusahaan terkemuka sudah membuat robot
- dan banyak lagi (yang mungkin luput dari pengamatan saya)
Seperti “rumus” George Gilder, inovasi akan mendatangkan pertumbuhan ekonomi (kekayaan/kemakmuran). Revolusi robot kemungkinan besar akan membuat ekonomi semakin bertumbuh, semakin makmur, semakin kaya. Bisa jadi robot akan menjadi aset dimasa itu. Tapi… kesatuan robot, akan tetap lebih kuat. Perusahaan, saham… mungkin lebih baik saya lanjutkan di artikel lain saja—artikel ini sudah cukup panjang.
Daftar Pustaka
Pink, Daniel H. 2006. A Whole New Mind. Jakarta : Abdi Tandur