Facebook Tag Pixel

Kenali Kekuatan Pesaing Dengan Matrix CPM

Oleh : Eka Putra Lismono

Business Analyst SLC MARKETING, INC.

Persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan. Tidak hanya itu, bahkan Kemenperin pun mengatakan bahwa persaingan akan semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN di mana kita sudah masuk dalam era MEA sejak 31 Desember 2015 lalu. Ada beberapa perusahaan yang tetap dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat ini, namun ada juga yang tidak dapat bertahan.

Ada banyak faktor yang membuat suatu perusahaan gagal untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Perusahaan yang tidak dapat bertahan salah satunya adalah KODAK, sebuah perusahaan penjual kamera analog yang didirikan pada tahun 1888 oleh George Eastman. Perusahaan KODAK ini dulunya adalah sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal pada tahun 1980-an sampai 1990-an dan pada akhirnya dinyatakan bangkrut, karena terjadinya penurunan laba dari perusahaan KODAK dari masa ke masa. Menurut Anda kenapa hal tersebut dapat terjadi ?

Jika ada yang menjawab karena perusahaan KODAK tidak mau mengikuti trend yang ada, hal tersebut benar adanya karena KODAK mempertahankan untuk tetap menggunakan dan memproduksi kamera analognya walaupun perusahaan KODAK merupakan perusahaan kamera yang pertama kali menemukan kamera digital. Bukan hanya itu, penyebab lainnya juga seperti perusahaan KODAK tidak dapat mengambil peluang yang ada (trend kamera digital ke depannya), dan juga salah satu kesalahan dari KODAK adalah karena perusahaan mereka tidak memperhatikan kompetitor-kompetitor yang mulai bermunculan saat itu. Oleh karena itu penting bagi kita para pebisnis untuk memperhatikan kompetitor-kompetitor yang bermunculan dan mengenali kekuatan dan kelemahan mereka sehingga kita dapat menang dalam bersaing.

Mengenali kompetitor kita yang sudah ada atau yang baru muncul, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis CPM (Competitive Profile Matrix) . CPM merupakan salah satu dari banyak tool yang bisa digunakan untuk menganalisis dan mengenali kelebihan dan kelemahan kompetitor utama kita. Berikut adalah tabel dari CPM yang sering digunakan SLC MARKETING, INC. untuk membantu para klien:

Critical Success FactorWeightCompetitor 1Competitor 2Our Company
RatingScoreRatingScoreRatingScore
Management qualification & experience
Innovation in products & services
Strong online presence
Skill of workforce
Location of facilities
TOTAL1,00

Pada tabel di atas terdapat Critical Succes Factor, Weight, Score, Rating. Berikut adalah beberapa penjelasan dari tiap komponen dalam tabel.

  1. Critical Success Factor

Critical Success Factor diisi dengan faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan yang mana harus dilakukan dengan sangat baik jika perusahaan ingin sukses dalam industri tersebut. Contohnya, seperti untuk jasa pijat refleksi maka Critical Success Factor adalah servis yang diberikan, keahlian pemijat dan yang lainnya. Untuk Critical Success Factor tidak hanya sebatas pada contoh di atas, masih banyak lagi Critical Success Factor yang ada, di mana dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Weight

Weight atau bobot adalah suatu persentase yang mengindikasikan seberapa pentingkah Critical Success Factor yang dipilih dalam menyukseskan suatu perusahaan. Untuk range penilaian dari bobot adalah 0.0 – 1.0 yang pada akhirnya total bobot dari seluruh Critical Success Factor harus 1.0 (atau 100%). Contoh, suatu perusahaan memilih tiga Critical Success Factor yang penting dalam industrinya, yaitu Innovation in product and service (0.3), skill workforce (0.4), Strong online presence (0.3) yang pada akhirnya total dari ketiga bobot adalah 1.0.

  1. Rating

Rating pada CPM mengindikasikan sebagaimana bagus perusahaan melakukan Critical Success Factor yang sudah ditentukan. Rentang penilaian yang biasa digunakan adalah dari angka 1 s.d. 4 di mana 1 mengindikasikan bahwa itu adalah kelemahan terbesar kompetitor dan 4 adalah kelebihan terbesar kompetitor. Untuk penilaian dilakukan secara subjektif tetapi berdasarkan hasil dari benchmarking ke perusahaan kompetitor.

  1. Score

Score adalah nilai perkalian dari rating dan weight. Setiap perusahaan memperoleh nilai pada setiap faktor. Nilai tersebut akan dijumlah dan akan menghasilkan total nilai. Total nilai tersebut mengindikasikan apabila total nilai yang dimiliki sangat besar maka perusahaan tersebut lebih kuat dibanding kompetitor.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penting untuk kita melakukan analisis kompetitor, guna mengetahui posisi dari kompetitor kita sehingga tidak kalah bersaing. Kompetitor analisis di atas adalah salah satu metriks yang dapat digunakan untuk menganalisis dan mengetahui posisi kompetitor saat ini. Walaupun analisis di atas bersifat subjektif akan tetapi data yang diinput harus berasal dari hasil benchmarking ke perusahaan kompetitor untuk menjaga validitas dari hasil yang diperoleh.

Ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang penerapan matrix CPM?

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

7 Metrik Terpenting dalam Marketing

Inspeksi Internal Service Pelanggan Karyawan Anda – Mystery Guest Solusinya!

7 Rahasia Memikat Pelanggan Setia