Facebook Tag Pixel

Choosing The Right Business Partner

By:
Dr. Sandy Wahyudi (DSW)
Pakar & Praktisi Marketing dan Inovasi
Business Development Director SLC MARKETING, INC.
Founder of Connectpedia

Sempurnakan proses kerja bisnis Anda, carilah partner bisnis yang bisa melakukannya lebih baik dari Anda!

  • Mengapa saya tidak punya daya saing selama ini?
  • Apa semua harus saya produksi / kerjakan sendiri?
  • Bagaimana cara saya menemukan partner bisnis yang tepat?

Bayangkan si Andi, seseorang yang punya rahasia formula bahan baku serat kain untuk Piyama, sedemikian bisa mengatur suhu tubuh konsumen yang memakainya agar tidak kepanasan / kedinginan saat tidur.

Dia berpikir ingin kembangkan usaha produksi Piyama dengan serat kain teknologi temuannya. Tapi, masalahnya dia tidak punya pengalaman di bidang mesin produksi selama ini.

Andi pun berupaya mencari produsen garmen yang bisa membantu mewujudkan impiannya. Andi sangat yakin bahwa ada kebutuhan pasar yang besar akan Piyama buatannya.

Andi menemukan fakta, bahwa setiap produsen ternyata punya keunggulannya masing-masing. Ada yang hanya bisa memproduksi kainnya saja dengan harga sangat murah, ada pula yang bisa membuat baju dengan kecepatan tinggi namun harga agak mahal.

Hati-hati dalam memilih partner produsen, tidak harus semua layanan yang mereka punya, Anda wajib ambil seluruhnya. Pilih partner yang memang terbaik di bidangnya saja.

Bekerjasama dengan partner produsen juga tidak sepenuhnya menguntungkan. Oleh sebab itu, pertimbangkan dengan baik pro dan kontra yang akan terjadi nantinya.

Bekerjasama dengan produsen mampu membuat Anda bisa lebih fokus pada pengembangan produk dan desain. Masalahnya, Anda tidak bisa mengontrol kualitas produksi, apalagi harus lakukan pembayaran ke mereka di depan.

Hati-hati dengan cashflow Anda! Jangan sampai waktunya Anda harus membayar partner produsen tersebut, tapi belum ada uang yang cukup dari para pelanggan Anda.

Setelah Anda tahu hitungan cashflow yang ada, selanjutnya rencanakan berapa anggaran biaya yang harus Anda tetapkan untuk partner produsen tersebut, sedemikian Anda masih sanggup memenuhi kebutuhan pasar.

Perlu diingat bahwa berapa besar cashflow Anda tergantung pada seberapa banyak Anda sanggup menjual produk dalam waktu tertentu. Dengan demikian, hubungan baik dengan partner bisnis Anda tetap bisa terjaga.

Partner bisnis yang Anda pilih bisa berkata banyak pada Anda, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, perhatikan aspek apa saja yang perlu mereka tahu, dan aspek apa saja yang tidak perlu disampaikan.

Pertimbangkan dengan baik reputasi calon partner bisnis Anda, sebab akan mempengaruhi juga reputasi bisnis Anda sendiri. Konsumen akan menganggap produk Anda bagus jika partner Anda punya track record baik.

Pilihlah partner bisnis yang sejalan dengan brand value perusahaan Anda. Jika Anda ingin dikenal sebagai pebisnis yang peduli lingkungan, maka pilih partner produsen yang punya pengolahan limbah dengan baik.

Carilah informasi siapa kira-kira partner bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan brand value perusahaan Anda. Tidak perlu khawatir jika partner tersebut ternyata juga melayani pesaing Anda juga. Nilai profesionalitas dan etika bisnis tetap harus dijaga.

Atau dengan cara terbalik, Anda pertama kali cari tahu dimana pesaing Anda membuat produknya. Ini bisa dilihat dari kemasan produk, atau katalog yang mereka punya. Lakukan kontak awal dan kunjungi partner produsen tersebut.

Dengan cara demikian, Anda bisa memiliki sekaligus beberapa alternatif partner bisnis yang bisa diajak kerjasama. Jangan cuma andalkan satu partner saja, sebab jika ada masalah, maka perusahaan Anda akan kena dampak fatalnya.

Sekarang saatnya menemui mereka, dan mencari tahu apa saja syaratnya sedemikian mereka mau menjadi partner produsen Anda. Jangan lupa sampaikan juga kemampuan dan kapasitas perusahaan Anda selama ini.

Gali informasi seberapa minimum dan maksimum jumlah pesanan yang mereka sanggup buat untuk Anda. Berapa harga per unit jika produksi mereka diambil dengan kuota tertentu. Hati-hati dengan kemampuan Anda menjual produk!

Jangan lupa tanyakan apakah mereka juga sanggup melakukan  pekerjaan finishing, seperti memberikan label brand perusahaan Anda, mengemas dengan rapi, bahkan mengirimkan langsung ke pelanggan Anda.

Jangan takut lakukan negosiasi, selama bisa saling menguntungkan kedua belah pihak. Tentukan prioritas yang Anda ingin capai sebelum proses negosiasi Anda lakukan.

Memahami kapan perusahaan Anda siap untuk bekerjasama dengan partner bisnis, menentukan aspek apa yang perlu dikerjakan sendiri, dan aspek apa yang harus di outsource kan, adalah sesuatu yang sangat krusial.

  1. Partner bisnis seperti apa yang sesuai brand value Anda?
  2. Analisis berapa besar biaya yang harus disiapkan?
  3. Seberapa sehat cashflow yang Anda miliki saat ini?
  4. Berapa banyak omset penjualan yang Anda hasilkan?
  5. Proses bisnis apa yang tetap harus Anda lakukan sendiri?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

Menu
Share via
Copy link
Powered by Social Snap