Whitepaper ini ditulis oleh:
Arif Darmawan Adidjaja
Associate Consultant SLC MARKETING, INC.
arif@slcmarketinginc.com
“Be The New One, Believe in Your Dreams”
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar
Sales?
Marketing?
Seringkali kita masih bingung membedakan antara kegiatan sales dan marketing.
Dalam arti sederhananya, “SALES” adalah aktivitas menjual produk atau jasa.
Sedangkan “MARKETING” adalah aktivitas menciptakan, meng-komunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Apakah dari arti sederhana di atas kita sudah punya bayangan antara SALES dan MARKETING??
Sales hanya memiliki 1 tujuan utama yaitu bagaimana didapatnya suatu nominal tertentu dari memberikan suatu komoditas tertentu.
Sedangkan Marketing memiliki tujuan yaitu bagaimana cara meng-komunikasikan sesuatu hal yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Lantas Manakah yang Paling Kita Butuhkan?
Pertanyaan di atas hanya bisa kita jawab dengan benar berdasarkan kepada “APA YANG SEBENARNYA KITA JUAL” kepada masyarakat.
Kita ambil contoh paling sederhana
Apa yang akan Anda lakukan bila Anda haus? Pastinya semua orang akan menjawab akan minum bila haus. Dan apakah yang paling umum diminum orang? Pastinya adalah air.
Lantas pertanyaan selanjutnya
Minuman apakah yang akan Anda pilih bila Anda haus? Pastinya jawabannya beragam, ada yang bilang minum air, ada yang bilang minum es teh, es degan, es dawet, es campur dan es-es an dan beragam jenis cairan lainnya.
Apakah perlakuannya sama apabila kita mengembangkan bisnis berdasarkan kasus pertama dibandingkan dengan kasus kedua?
Untuk kasus pertama, kita jual saja air minum. Kembangkan saja bisnis di air minum karena semua orang pasti butuh minum. Di sini kita hanya butuh “SALES”, karena semua orang sudah paham akan kebutuhannya. Tidak perlu lagi dibutuhkan tenaga ahli untuk meng-komunikasikan air minum.
Dikarenakan “semua orang pasti butuh minum“, pastilah akan banyak perusahaan berbondong-bondong melirik bisnis ini. Bagaimana cara memenangkan pertarungan ini? Tidak ada lain cara selain strategi “SALES” dioptimalkan, beri potongan harga sebanyak-banyaknya.
Sanggupkah bisnis kita hidup dalam situasi ikat leher seperti ini?
Maka dari itu sudah banyak sekali perusahaan air minum meng-komunikasikan lebih lanjut benefit dari produk mereka. Hal ini dilakukan agar mereka bisa keluar dari pertarungan harga di sesama kompetitor.
“Air mineral alami dari mata air asli Indonesia”
“Air mineral premium nomor satu di dunia”
“Air mineral nomor satu di Indonesia sejak tahun 1973”
“Air mineral yang melancarkan proses detoksifikasi”
“Air mineral dengan teknologi Jepang yang mampu menetralkan asam tubuh Anda”
“Produk dengan teknologi perlindungan air mineral pertama di Indonesia”
“Air mineral ramah lingkungan yang tersedia di pelosok dunia”
“Air mineral yang praktis, mudah didapat, dan murah”
“Produk Indofood yang diproduksi dengan kebersihan dan teknologi tinggi”
“Air oksigen aktif pertama di Indonesia”
Apakah Anda kenal salah satu jargon atau klaim di atas?
Jargon dan klaim-klaim di atas lah yang dilakukan untuk memenangi pertarungan di maraknya bisnis air minum.
Di sinilah peran “MARKETING” yang sesungguhnya. Masuk secara khusus ke dalam kebutuhan dan keinginan manusia yang “disadari” ataupun yang “tidak disadari”.
Klaim di atas tidak lagi hanya memenuhi kebutuhan manusia akan haus, tetapi masuk ke dalam aspek kesehatan. Dimana perusahan-perusahaan di atas mengajak kita untuk memilih minuman yang sehat.
Jadi sesungguhnya “MARKETING” mempunyai tanggung jawab besar agar masyarakat “SIAP MEMBELI” produk kita. Tinggal berikutnya bagaimana “SALES” mempunyai tanggung jawab agar masyarakat “BANYAK MEMBELI”.