LEGAL NAMUN KURANG ETIS
Iklan yang terlihat biasa-biasa ini kalau ditelusuri lebih lanjut, telah melanggar etika pemasaran. Tidak akan ada satu pun dokter gigi di dunia yang mampu membuktikan bahwa merokok itu tidak berdampak pada hitamnya warna gigi. Jadi, apakah hal ini etis?
ETIS ATAU LEGAL ?
BUKANLAH SEBUAH PILIHAN
Setiap perusahaan selain tidak boleh melakukan pelanggaran legal / hukum, juga harus selalu memperhatikan sisi etika dalam memasarkan produknya. Di sinilah sesungguhnya dapat dinilai, apakah marketer tersebut bisa disebut kreatif atau tidak.
KREATIF = LEGAL + ETIS
Marketer handal tidak boleh hanya fokus pada omset saja, namun di sisi lain, tidak pernah memperhatikan sisi “kemanusiaan”. Perusahaan yang ingin bertahan long-lasting, harus memperhatikan efek jangka panjang dari setiap strategi pemasarannya. Kreatifitas dalam pemasaran artinya bukan hanya tidak melanggar hukum / legal saja, tapi juga tidak boleh sampai mengorbankan etika.
10 PRINSIP ETIKA PEMASARAN
ETIS ATAU TIDAK
McDonald melalui maskotnya, Ronald McDonald, melakukan aksi kampanye ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dapat dipercaya, dll. Padahal sesungguhnya, di balik aksi kampanye tersebut, McDonald sedang melakukan brain-wash ke anak sekolah agar mereka mengingat & mencintai McDonald sejak usia dini.
Cap’n Crunch dan sereal lainnya mendesain kemasannya dengan posisi mata maskotnya menghadap ke arah bawah. Sebab lokasi penempatan rak di supermarket pun posisinya selalu lebih tinggi dari ketinggian anak-anak. Riset membuktikan bahwa eye contact antara karakter dalam kemasan dengan pelanggan, mampu meningkatkan brand trust sebanyak 16%.
ETHICAL ISSUES IN MARKETING
ETIS ATAU TIDAK?
Iklan baliho keramik Platinum dengan menunjukkan bagian yang kurang pantas dari model perempuan, padahal untuk ucapan Dirgahayu RI. Selain itu, iklan baliho Lazada di kota-kota besar hampir semua sengaja dipasang terbalik untuk menarik perhatian banyak orang. Kreatif memang, namun apakah Etis hal ini?
ETIS ATAU TIDAK?
Kampanye marketing yang sifatnya bukan mengedukasi pelanggan, sebaliknya malah menyerang kompetitor, sangatlah tidak elegan, dan perlu dihindari. Sebab hal ini bisa dibawa ke meja hijau oleh pesaing yang merasa dirugikan nama baiknya. Sebenarnya masih banyak cara lain yang bisa dicoba, namun kenapa tidak berpikir kreatif?
FRAMEWORK OF ANALYSIS FOR MARKETING ETHICS
Setidaknya ada 3 framework yang bisa digunakan untuk menganalisis apakah sebuah strategi marketing dikatakan legal dan etis. Pertama, apakah proses kerja tim marketing sudah sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku. Kedua, apakah tidak bersinggungan dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada. Ketiga, apakah strategi marketing tersebut sudah sesuai dengan nilai-nilai perusahaan
By:
Dr. Sandy Wahyudi DSW
Pakar & Praktisi Marketing dan Inovasi
Business Development Director SLC MARKETING, INC. & Founder of Connectpedia
081 7379 377
sandy@slcmarketinginc.com