Oleh: Adi Kurniawan Yusup, S.E.
Senior Business Analyst, Specialized in Financial & Marketing Metrics SLC MARKETING, INC.
Keberhasilan suatu produk bergantung pada pemasaran dan pendistribusiannya. Salah satu contohnya adalah Indomie. Produk Indomie sukses berkat pemasaran dan pendistribusian yang baik dari PT. Indofood Sukses Makmur. Kunci sukses pemasaran dan pendistribusian tersebut adalah adanya support penuh dari holding company (bisnis tepung terigu), serta karena promosi yang gencar. Alhasil, Indomie berhasil mengikis habis kompetitor sekaligus mampu menjadi market leader mie instan di Indonesia. Namun, setiap sektor bisnis memiliki kegiatan operasional distribusi termasuk kecepatan distribusi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, strategi distribusi yang diterapkan di masing-masing sektor bisnis dapatlah berbeda-beda. Kategori kecepatan pemasaran dan pendistribusian produk sendiri terdiri atas 4 kategori antara lain:
1. Very fast moving: Produk yang pemasaran dan pendistribusiannya membutuhkan waktu yang sangat cepat untuk sampai ke konsumen akhir. Contohnya adalah: makanan atau minuman yang memiliki tanggal kadaluarsa yang pendek.
2. Fast moving: Produk yang pemasaran dan pendistribusiannya relatif cepat ke pelanggan. Contohnya adalah makanan, minuman dan obat-obatan yang tanggal kadaluarsanya 6-12 bulan.
3. Slow moving: Produk yang pemasaran dan pendistribusiannya relatif membutuhkan waktu untuk mendapatkan permintaan dari konsumen akhir. Contoh: bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis dan ketahanan produk relatif lama (di atas 1 tahun).
4. Very slow moving: Produk yang pemasaran dan pendistribusiannya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk permintaan dari konsumen akhir. Contohnya: furnitur, elektronik dan mobil.
Buku ini menjelaskan dengan rinci terkait saluran distribusi paradigma lama dan paradigma baru. Saluran distribusi paradigma lama lebih mengarah kepada saluran distribusi di mana konsumenharus berada secara langsung pada tempatnya. Contohnya adalah warung, pasar tradisional dan supermarket. Namun, saluran distribusi paradigma yang baru memberikan pandangan bahwa saluran distribusi memanfaatkan teknologi sehingga konsumen tidak perlu datang ke tempat. Contohnya adalah aplikasi pemesanan tiket online. Akan tetapi, sebelum menentukan saluran distribusi yang hendak dituju, penggolongan perilaku konsumen perlu untuk dilakukan.
Pada bagian selanjutnya, buku ini juga membahas terkait model bisnis distribusi yang berlandaskan pada Business Model Canvas. Perusahaan manufaktur sendiri memiliki beberapa model distribusi untuk jalur distribusi antara lain:
1. Direct selling. Jalur distribusi yang dilakukan langsung dalam memasarkan kepada konsumen akhir. Dalam merancang jalur distribusi ini, perusahaan manufaktur memerlukan sistem pengelolaan yang baik dalam pengadaan stok, pemasaran, pengiriman dan menjaga kepuasan pelanggan.
2. Network marketing system. Jalur distribusi perluasan dari direct selling yang menggunakan pendekatan hubungan relasi, referensi dan pengembangan pemasaran. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah perusahaan asuransi, properti, pendidikan dan MLM.
3. Multichannel distribution. Jalur distribusi yang menggunakan mata rantai distribusi atau kepanjangan pihak ketiga dalam membantu pemasaran dan pendistribusian di mana pihak manufaktur menggunakan jalur multichannel distribution untuk menjangkau konsumen akhir, seperti peran distributor, agen, freelance, online, dll.
Lalu, bagaimana cara menganalisis bisnis distribusi? Beberapa analisis dapat digunakan di mana lebih lengkapnya dapat dipahami melalui buku ini. Secara garis besar, analisis yang dapat digunakan adalah analisis SWOT, analisis pasar, analisis perusahaan, analisis toko, analisis konsumen, analisis keuangan, analisis produktivitas, analisis forecasting, analisis break even point dan analisis economic order quantity. Bagian terakhir pada buku ini membahas mengenai 1) kepuasan pelanggan: metode pengambilan data dan riset kepuasan pelanggan yang menggunakan analisis statistik dan indeks kepuasan pelanggan dan 2) strategi manajemen distribusi bagi perusahaan. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana penerapan sistem distribusi, kontak kami melalui 031 – 51162521.
Disadur dari: Mikael Hang Suryanto, S.E., M.M.