Facebook Tag Pixel

New Insight for New Growth: What it takes to Understand your Customers today

By:
Dr. Sandy Wahyudi (DSW)
Pakar & Praktisi Marketing dan Inovasi
Business Development Director SLC MARKETING, INC.
Baca pikiran Customer yang terdalam dengan survei pasar?


Apa itu survei pasar?
Bagaimana cara memulainya?

Iklan di TV, radio, dll banyak yang sukses tingkatkan omset, apa saja sih persiapan yang ada di baliknya? Ternyata para marketer terlebih dulu melakukan survei pasar, apa saja alat ukur yang digunakan, bagaimana mengenali kekuatan pesaing?

Survei pasar berguna untuk ketahui bagaimana keadaan kita sekarang, dan bagaimana mencapai sasaran branding produk. Yang terpenting, data yang kita peroleh nantinya harus relevan dan berguna untuk dapatkan insight-insight baru. Data tersebut bisa berupa tingkat kepuasan pelanggan, kebiasaan mereka, dan cara mereka membandingkan kita dengan pesaing.

Kita akan mendapat data kuantitatif (berapa % yang suka) dan data kualitatif (mengapa mereka suka). Data ini berguna untuk membuat strategi bisnis dan strategi marketing berikutnya.

Sebagai contoh, ada klien bergerak di bidang Pet Products yang akan mengembangkan produk baru. Perusahaan ini ingin membuat Dog Toys yang mesinnya anti air dan bisa dicuci berulang kali, namun apakah pelanggan nanti bakal menyukainya?

  • Ternyata setelah disurvei, banyak pemilik anjing yang jarang mengajak peliharaannya bermain air bersama selama ini.
  • Akhirnya perusahaan Pet Products ini memilih kembangkan produk yang lebih ada kaitannya dengan Animal Rescue ketimbang Dog Toys

Untuk melakukan riset pasar seperti perusahaan Pet Products ini, kita perlu mempersiapkan beberapa hal.

  1. Definisikan masalah yang sedang bisnis kita hadapi. Kompetitor mana saja yang customer sering bandingkan dengan perusahaan kita?
  2. Setelah itu tentukan, jenis riset apa yang kita mau lakukan : Kuantitatif atau Kualitatif. Buat beragam pertanyaan yang ingin kita ketahui jawabannya nanti.
  3. Setelah itu tentukan segmen responden yang akan kita sampling. Apakah pelanggan lama yang akan kita jadikan responden, ataukah kita sampling secara random?
  4. Buatlah pertanyaan survei yang spesifik sesuai dengan kekuatan / kelemahan produk Anda selama ini. Namun sebaiknya jangan sebutkan nama Brand Anda.
  5. Pertanyaan harus simpel dan mudah dijawab responden. Contoh : “Anda lebih suka mainan mahal berkualitas, atau mainan murah kualitas standar?”
  6. Pastikan responden survei jumlahnya cukup dan bisa diolah secara statistik. Minimal 100 – 300 data sudah cukup. Lembaga survei pasar independen seperti SLC bisa membantu perusahaan Anda jika ada kesulitan waktu dan tenaga untuk melakukannya sendiri.
  7. Buatlah timeline untuk setiap progress surveinya. Dari pembuatan kuesioner, menyiapkan tenaga surveyor lapangan, pengambilan data, kontrol kualitas dan analisis data, hingga mendapatkan insight-insight baru
  8. Setelah mendapat data yang cukup, maka saatnya kita melakukan analisis dan menggali banyak insight-insight baru untuk pengembangan bisnis
  9. Jangan lupa lakukan validasi temuan insight tersebut ke beberapa key customer kita. Apakah memang benar demikian yang terjadi di lapangan?

Temukan banyak Gap-gap yang terjadi antara cara pikir kita selama ini, terhadap persepsi yang sesungguhnya dirasakan oleh pelanggan. Selanjutnya, mari kita membuat strategi marketing yang inovatif berdasarkan temuan insight yang kita peroleh.

Mari kita lakukan survei pasar sekarang juga, apalagi sekarang di tengah era Disrupsi. Mari bersama bikin terobosan baru dan menangkan persaingan! Mau penjelasan lebih detail terkait implementasi whitepaper ini di perusahaan Anda? Hubungi kami sekarang juga untuk mendapat layanan free consultation

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

Storytelling Adalah Koentji – Memenangkan Hati Audiens di Era Digital

Investasi Terbesar! Bangun Tim Yang Solid untuk Bisnis Keluarga Anda Melesat Tajam

Rahasia Sukses Marketing di Era Modern