Jadi iklan Crypto lebih mengenalkan aset yang terbilang baru tapi mempunyai profit yang gede kepada masyarakat dan berharap bisa diadopsi secara luas seperti Saham dan instrumen investasi lainnya. Sedangkan iklan Saham lebih condong ke mengajarkan masyarakat untuk berinvestasi dengan aman meskipun ada risiko yang rendah tapi dapat menghasilkan profit yang oke.
Namun aset Crypto seringkali dipandang buruk oleh orang-orang yang belum mengerti tentang crypto, padahal bisa dikatakan crypto hampir sama dengan saham namun karena adanya perbedaan karena branding masing-masing aset yang membuat perspektif masyarakat berbeda- beda juga.
Crypto adalah aset investasi berisiko yang mempunyai fungsi sebagai mata uang virtual yang dapat digunakan sebagai alternatif transaksi dengan mekanisme melalui dukungan jaringan internet yang dilindungi dengan sistem sandi komputer yang rumit secara aman. Menurut saya, Crypto adalah aset investasi yang punya fungsi sebagai transaksi di dunia virtual yang didukung teknologi Blockchain secara aman, namun aset ini juga bersifat high risk high gain.
PENGERTIAN SAHAM
Sedangkan saham menurut Rusdin (2008:68) adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanya dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan.
Menurut saya, saham adalah suatu kepemilikan nilai sebuah perusahaan sebagai bukti penyerahan modal ke perusahaan tersebut, dan juga sebagai pemilik saham perusahaan akan mendapatkan dividen dengan periode sesuai kebijakan dari perusahaan tersebut. Dan kita bisa mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan bertransaksi saham di pasar modal yang bersifat low risk low gain.
Kenapa crypto sih branding saham dengan beda banget padahal sama-sama aset investasi yang berisiko??
Bisa beda, karena Crypto sendiri seringkali mempunyai image yang buruk oleh pemerintah dan juga masyarakat karena crypto mempunyai impresi yang seringkali dipakai untuk kejahatan, seperti money laundry, hack pada electronic wallet, ransomware, dan private key. Apalagi sering banget crypto seperti bitcoin ditampilkan dalam berbagai film di luar yang dipakai untuk aksi kejahatan dalam film tersebut, seperti contoh dalam film Money Plane kalau kalian tahu.
Dan juga ketika kita memiliki sebuah aset crypto, kita tidak memiliki bukti kepemilikan dari perusahaan crypto tersebut, sehingga banyak masyarakat yang mengatakan bahwa crypto itu judi dan hal sebagainya karena kenaikannya yang bisa hingga ribuan persen dalam waktu yang singkat dibanding saham yang kenaikannya maksimal 20% dengan waktu yang lama.
Sedangkan saham seringkali dipandang baik karena aset tersebut sudah lama telah ada dan diakui semua negara untuk perdagangan investasi yang bisa diakui secara legal. Kemudian ketika kita memiliki saham suatu perusahaan, maka nama kita akan tercatat secara resmi di PT KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Dan juga ketika kita memilih platform saham yang ingin dijadikan baik transaksi saham maupun investasi, jangan lupa untuk memastikan kalau platform tersebut diawasi OJK, sehingga kita dapat merasa aman. Seperti contoh salah satu platform yang diawasi OJK adalah IPOT.
Tapi kenapa Crypto trendingnya lebih cepat dibanding Saham??
Jadi crypto bisa trending hingga sekarang karena harga crypto yang terus naik bahkan bisa naik 100% hingga ribuan persen dalam waktu singkat, sehingga banyak investor baru yang mulai melirik aset crypto dan ingin mencobanya. Apalagi banyak pemikiran masyarakat Indonesia yang ingin cepat kaya dalam waktu yang singkat, sehingga pemikiran tersebutlah yang mendukung crypto jadi trending sampai sekarang dan menyebabkan adanya perpindahan investor di market saham ke market crypto. Dan di sisi lain kondisi pasar modal terutama saham sedang lesu-lesunya yang menyebabkan harganya terkoreksi atau turun karena disebabkan oleh dolar AS yang sedang menguat. Tapi namanya market baik itu pasar saham ataupun pasar crypto itu pasti akan ada momentumnya masing-masing dan akan terus berganti untuk naik ataupun turun.
Authority Figure
Seperti penjelasan di slide sebelumnya, bahwa aset crypto dan saham pun memiliki authority figure yaitu Kominfo, Bappebti, dan OJK sebagai lembaga pemerintah yang mengawasi baik dari platform yang menyediakan jual beli aset crypto dan saham maupun tiap aset sendiri tersebut. Jadi intinya apakah mereka tersebut sudah sah dan legal menurut peraturan pemerintah di Indonesia.
Dan juga jika diterapkan dalam dunia perbisnisan seperti contoh bisnis restoran makanan seperti KFC dan McDonalds yang sudah dianggap halal di Indonesia oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Sehingga hal ini tidak akan meresahkan masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk mereka.
FOLLOW MARKET TREND
Kemudian dalam market pasar crypto dan saham pasti ada waktunya mereka berganti naik dalam trend pasar dan juga turun. Hal itu dapat terjadi karena dipengaruhi oleh kenaikan keuntungan yang besar sehingga membuat aset tersebut mempunyai trend yang lebih tinggi dan juga pengaruh dari politik tiap negara maupun adopsi dari kedua aset tersebut.
Layaknya dalam dunia bisnis, kita juga perlu mengikuti trend pasar, seperti tahun lalu yang sempat trend bisnis dessert box yang viral di TikTok. Kita juga bisa mengikuti trend tersebut dengan keahlian yang kita miliki dan juga melakukan kreasi sekreatif mungkin, sehingga meskipun trend nya mulai menurun, customer pun masih tetap tertarik untuk membeli produk kita karena produk dan rasa yang tidak monoton dan terus berkembang mengikuti trend pasar.
Seperti penjelasan di awal bahwa platform jual beli aset saham dan crypto pun juga diawasi oleh Kominfo, Bappebti, dan OJK sebagai lembaga yang melindungi masyarakat sebagai investor atau pelaku market dari platform-platform tersebut. Sehingga jika terjadi yang tidak diinginkan misalkan platform tersebut kabur mengambil uang investor dan sebagainya, lembaga pemerintah masih bisa menanggulangi masalah tersebut kepada pihak yang merasa dirugikan. Dan jika kita sebagai orang awam pun pasti jika ingin berinvestasi akan memilih platform yang sudah diawasi oleh ketiga lembaga tersebut sebagai Authority Figure mereka.
Kemudian brand image yang baik juga bisa muncul dengan adanya Authority Figure, sebagai contoh, misalkan ada orang yang beragama Muslim, kemudian kalian menyuruh orang tersebut membeli produk makanan/minuman yang ada label halal dan juga yang tidak ada label halal. Pasti orang tersebut lebih memilih produk yang ada label halal karena terbukti kalau produk tersebut tidak mengandung babi yang kalau di agama Muslim itu dikatakan haram.
Kemudian contoh kedua, misalkan kita sebagai orang awam kemudian ingin membeli obat di Apotek dan ada 2 pilihan antara obat yang bersertifikat BPOM atau yang belum bersertifikat BPOM. Pasti tentunya kita akan memilih obat yang sudah bersertifikat BPOM karena membuktikan bahwa obat tersebut aman digunakan untuk kebutuhan berobat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa brand image ini akan semakin baik jika ada authority figure yang melindungi masyarakat tersebut.
Banyak juga dari berbagai projek crypto yang mempunyai tujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat maupun pemerintah seperti dalam hal security system maupun yang lain. Dan tujuan tersebut tercipta karena banyaknya risiko-risiko yang disebabkan oleh crypto itu sendiri.
Contoh projek crypto yang menawarkan solusi untuk mengatasi cyber security adalah Certik. Certik menawarkan jasa untuk melakukan audit setiap projek crypto yang bertujuan untuk mengatasi peretasan yang biasa terjadi di Decentralized Finance. Sehingga peran Certik bisa dibilang sangat penting karena akan memberikan rasa aman bagi investor yang ingin investasi di proyek crypto yang mereka inginkan. Karena seringkali banyak terjadi peretasan di crypto yang menyebabkan hilangnya setiap aset crypto dari pemegang aset crypto tersebut. Seperti salah satu contoh kasus nyata yang pernah terjadi adalah PolyNetwork dengan aset kripto senilai US$ 600 juta yang diretas hacker dan menjadi jumlah peretasan yang terbesar dalam sejarah keuangan terdesentralisasi.
Risiko dari Crypto Asset
Menurut Rosalia selaku Direktur Eksekutif Kepala Departemen Hukum BI, melihat ada beberapa risiko crypto asset maupun cryptocurrency yang perlu menjadi perhatian bersama:
Risiko sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah apabila crypto asset digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.
- Risiko sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah apabila crypto asset digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.
- Risiko capital outflow yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Indonesia.
- Risiko stabilitas sistem keuangan dalam hal transaksi crypto asset semakin membesar dan kompleks serta melibatkan perbankan.
- Risiko pelanggaran prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
- Risiko pelanggaran perlindungan konsumen dan perlindungan data pribadi.
Kalau mau punya keinginan branding bisnisnya sukses, yuk silahkan hubungi SLC Marketing Inc yang akan membantu kalian dalam membangun branding bisnis kalian sendiri.
Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “Perbedaan Branding Crypto & Saham”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami https://slcmarketinginc.com/whitepaper/. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504
Sukses bersama SLC MARKETING, INC.