Facebook Tag Pixel

Menurut Muzellec dan Lambkin (2005), pengertian yang tepat dari rebranding yaitu menciptakan suatu nama yang baru, istilah, simbol, desain, atau suatu kombinasi kesemuanya untuk satu brand yang tidak dapat dipungkiri dengan tujuan dari mengembangkan diferensiasi (baru) posisi di dalam pikiran dari stakeholders dan pesaing.

Dengan kata lain, rebranding merupakan strategi pemasaran dimana perusahaan membuat sebuah nama, tagline, simbol, desain, konsep, ataupun kombinasi baru untuk brand yang sudah dikenal dengan tujuan mengembangkan identitas baru di benak konsumen, investor, dan pesaing lainnya.

Terdapat 2 jenis Rebranding:

  • Rebranding total, dimana perusahaan mengubah secara keseluruhan brand bisnisnya, mulai dari logo, warna brand, hingga strategi brandingnya.
  • Rebranding sebagian, hanya mengubah beberapa elemen bisnisnya, misalnya sekedar perubahan logo.

Tujuan Rebranding

  • Mengubah persepsi
    Rebranding dilakukan untuk mengubah citra brand yang kurang bagus agar dapat menjadi sesuai dengan tujuan bisnisnya.
  • Merger dengan perusahaan lain
    Rebranding membantu membangunkan dua perusahaan menjadi satu brand dengan sebuah visa yang baru
  • Beradaptasi terhadap tren
    Rebranding membantu menghidupkan kembali brand yang sudah ketinggalan zama agar dapat dilirik lagi oleh masyarakat
  • Tampil beda
    Rebranding membantu bisnis untuk tampil unik/berbeda dari kompetitor. sehingga dapat lebih menonjol di masyarakat
  • Memperluas target pasar
    Rebranding membantu perusahaan untuk memperluas targetnya terutama jika target market yang dituju berbeda

Kapan Diperlukan Rebranding?

  • Brand Sudah Outdated
    Suatu perusahaan harus bisa mengikuti tren dan perkembangan zaman, terutama untuk menjaga audiens mereka. Ketika brand tersebut sudah mulai dilupakan, maka diperlukan rebranding agar brand dapat terus beradaptasi.
  • Brand Mulai Bersifat Membatasi
    Sebuah brand harus bisa mencerminkan visi dan misi perusahaannya, jika brand sudah tidak lagi mencerminkan hal tersebut maka sudah waktunya untuk melakukan rebranding.
  • Brand Lemah untuk Bersaing
    Sebuah brand memiliki peran penting dalam kesuksesan bisnis. Ketika suatu brand lemah untuk bersaing di pasar yang kompetitif, maka dibutuhkan rebranding untuk membuat beberapa penyesuaian agar brand dapat terus eksis dan bertahan lama.

Manfaat Rebranding

  • Terhubung dengan Audiens Baru. Rebranding dapat menjadi daya tarik bagi konsumen, sehingga brand dapat berkembang lebih pesat karena terhubung langsung dengan para konsumennya.
  • Membedakan Perusahaan dari Pesaing. Rebranding dapat memberikan keunikan tersendiri, sehingga brand dapat lebih menonjol dari pesaing. Keunikan ini juga dapat menarik para konsumen baru.
  • Tetap Terkirini dan Tidak Ketinggalan Zaman. Dengan adanya rebranding, maka perusahaan yang sudah terlupakan dapat kembali eksis dan mengikuti perkembangan zaman
  • Memperkuat Citra Perusahaan di Masyarakat. Rebranding dapat membantu memperkuat cara suatu brand agar dapat lebih dikenal baik oleh masyarakat

Kesalahan Umum dalam Melakukan Rebranding

  • Tidak Melakukan Riset yang Cukup. Tanpa adanya riset dan pemahaman yang lengkap, mulai dari sisi pelanggan, pesaing, hingga pasar, maka dapat dipastikan rebranding akan menjadi sia – sia.
  • Hanya Mengubah Logo. Melakukan rebranding bukan hanya mengganti logo atau identitas visual lainnya, melainkan tentang bagaimana strategi yang digunakan, apa pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen, citra seperti apa yang ingin diingat oleh masyarakat, dan lainya.
  • Meniru Pesaingnya. Mereplikasi aktivitas pesaing dapat membuat brand semakin buruk, karena brand akan susah untuk dikenali dan dibedakan dengan pesaing, serta dapat mengakibatkan masalah hukum.
  • Mengikuti Tren yang Tidak Sejalan dengan Produk yang Ditawarkan. Adanya tren desain minimalis membuat brand berlomba – lomba untuk mengikutinya, namun hal ini justru membuat brand tidak memiliki kepribadian dan bahkan kehilangan identitasnya.
  • Kurang Mengenal Dirinya Sendiri. Sebuah brand yang tidak memiliki nilai – nilai yang jelas (cth: visi, misi, tujuan, dll) tidak akan bisa memosisikan dirinya terutama dalam pasar yang kompetitif.
  • Tidak Mengkomunikasikan Perubahan Brand Secara Efektif. Perubahan Brand harus dapat dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, baik secara internal maupun eksternal. Terutama ketika akan meluncurkan brand baru.

Strategi untuk Rebranding

  1. Definisikan Visi dan Misi Baru
    Dengan adanya visi dan misi baru yang jelas dan sesuai dengan tujuan pengembangan bisnis, maka brand akan memiliki image yang kuat di masyarakat.
  2. Lakukan Penelitian Brand dengan Tepat.
    Agar rebranding berjalan sesuai tujuan, diperlukan riset yang tepat dan lengkap, mulai dari riset konsumen, pesaing, dan pasar. Dimana, hal ini membantu brand agar dapat terus tumbuh di masa depan.
  3. Desain Ulang Nama, Logo, dan Slogan Brand
    Sebagai citra sebuah brand, sebaiknya nama, logo, dan slogan harus disesuaikan ulang dengan visi perusahaan. Hal ini agar pesan bisnisnya dapat tersampaikan dengan jelas kepada konsumen.
  4. Launching Ulang Brand Baru
    Untuk melaunching sebuah brand baru diperlukan beberapa persiapan. Seperti menentukan waktu yang tepat, menyiapkan pre-launching, serta promosi dan giveaway produk yang dapat menarik perhatian konsumen.

Cara Rebranding Bisnis Selama Pandemi

  • Prioritaskan Komunitas dan Koneksi
    Gunakan sosial media sebagai platform untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, gunakan feedback dan survei pelanggan untuk mendapatkan gambaran tentang apa hal yang mereka inginkan dan harapkan dari perusahaan anda.
  • Tetap Berpegang Pada Nilai Brand Perusahaan Anda
    Jangan hilangkan nilai dari perusahaan anda karena itulah yang membuat pelanggan tertarik. Maka sebelum melakukan rebranding, perusahaan harus melakukan survei dan diskusi dengan stakeholders, top customers, atau orang-orang penting dalam perusahaan agar rebranding dapat sejalan dengan nilai perusahaan anda.
  • Identifikasi Sasaran untuk Perubahan Brand Perusahaan
    Sebelum melakukan rebranding, perusahaan juga harus melakukan survey dan menentukan target market, dengan ini perusahaan akan mendapatkan pelanggan yang jelas dan sesuai. Selanjutnya, perusahaan perlu menetapkan tujuan yang jelas dan hal apa yang akan dilakukan selanjutnya untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Perusahaan yang sukses melakukan rebranding

  • Apple
    Sempat mengalami omzet anjlok karena kakunya produk yang dihasilkan, dimana tidak sesuai dengan selera pasar dan lamban dalam pengembangan produk. Akhirnya Apple melakukan rebranding, dengan merubah poin krusial pada produknya, mulai dari desain, specs, jenis produk hingga harganya. Strategi ini pun berhasil dan terbukti kesuksesan Apple terletak pada kualitas produk yang handal serta desain yang elegan di setiap produknya. Hingga saat ini Apple masih menjadi salah satu market leader di industri teknologi.
  • Walmart
    Walmart melakukan rebranding untuk memperkuat citranya, dengan mengganti taglinenya yang “Always Low Price” menjadi “Save Money. Live Better”. Dimana, Walmart lebih fokus kepada customer-oriented daripada harga jual produk. Tagline ini memberikan citra positif bagi perusahaan karena Walmart menawarkan konsumen value terbaik dengan harga yang terjangkau. Slogan itu pun di pasang di hampir setiap gerainya. Startegi ini terbukti berhasil, pada tahun 2010, Walmart menjadi perusahaan publik yang meraup laba terbesar pada tahun tersebut menurut Forbes Global 2000.
  • Mcdonald’s
    Perusahaan sempat menurun, McDonalds pun melakukan rebranding untuk memperbaiki citra negatif di masyarakat karena dianggap sebagai perusahaan junkfood yang menyebabkan obesitas. Untuk mengatasi hal tersebut, McDonalds membuat strategi rebranding dengan mengubah nilai perusahaan sebagai penyedia makanan sehat. Hal ini dilakukan dengan menambahkan menu sehat (salad,dll) di gerainya dan juga menggunakan komersial yang menampilkan kehidupan keluarga muda yang sehat. Strategi ini terbukti berhasil dengan adanya kenaikan omzet sampai 5% di kuartal berikutnya.
  • Burberry
    Karena usia bisnisnya yang melampaui 150 tahun, Burberry sering dianggap sebagai brand kuno. Citra Burberry pun semakin buruk lantaran dicap konsumen sebagai pakaian preman. Akhirnya Burberry melakukan rebranding dengan mengubah konsep dari brand jadul mereka berusaha untuk menjangkau target pasar baru, yaitu millenial. Mereka juga menggunakan model populer seperti Kate Moss dan Emma Watsons sebagai brand fashionnya. Strategi ini pun berhasil mengubah citra brand menjadi produk klasik yang elagan. Burberry juga mengalami kenaikan penjualan sampai 27% dan terus berkembang hingga saat ini.

Rebranding sangat diperlukan dalam suatu bisnis, terutama ketika ingin memberikan citra baru di masyarakat agar berbeda dengan pesaing. Namun, keputusan ini tetap harus disesuaikan dengan strategi bisnis perusahaan masing – masing. Perusahaan juga harus membuat perencanaan yang baik dan tepat agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, salah satunya dengan melihat ulang tujuan dari rebranding itu sendiri. Misalnya, apa yang ingin diubah, apa yang nantinya akan didapat, dan lainnya. Dengan begitu, rebranding yang dilakukan akan memberikan hasil yang lebih baik.

Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “Rebranding, Pentingkah Bagi Suatu Perusahaan?”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504

Sukses bersama SLC MARKETING, INC.

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

7 Metrik Terpenting dalam Marketing

Inspeksi Internal Service Pelanggan Karyawan Anda – Mystery Guest Solusinya!

7 Rahasia Memikat Pelanggan Setia