Facebook Tag Pixel

Regulasi Emosi : Cara Happy Tanpa Tapi ala Budak Korporasi

 

 

 

 

 

 

Waduh, ternyata banyak juga loh kekerasan di tempat kerja.

Kok bisa ya? Bisa-bisanya tempat kerja yang bagaikan rumah kedua para karyawan malah jadi tempat yang bikin karyawan ngerasa gak aman.

Kira-kira kenapa sih mereka bisa bersikap kayak gitu? Apa karena emosi yang meledak? Emang boleh semeledak itu emosinya? Apa masalahnya gak bisa dibicarain baik-baik? Oh iya, di tempat kerja kalian gimana nih? Apa ada yang kayak gitu? Semoga gak ada lah ya.

Semua kekerasan di tempat kerja tersebut terjadi karena para pelaku merasa marah pada korban. Rasa marah yang meledak dan tidak dapat dikendalikan menyebabkan terjadinya cekcok hingga akhirnya para pelaku melakukan kekerasan dengan cara memukul, menganiaya, menusuk, bahkan membunuh korban.

Loh, loh, loh,
Gak bahaya ta?
Kenapa mereka bisa melakukan kekerasan dengan mudah?

Saat seseorang merasakan emosi negatif, dia akan cenderung larut dengan emosinya dalam waktu yang cukup lama. Bahkan tak jarang orang disekitarnya menjadi sasaran dari emosinya.

Ini bukan suatu hal yang baik, apalagi jika terbawa sampai ke lingkungan kerja.

Agar emosi tidak meledak sembarangan, maka dibutuhkan kemampuan regulasi emosi yang baik.

Individu dengan regulasi emosi yang baik lebih mampu untuk menjaga kesehatan mental maupun fisik. Selain itu mereka juga memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen konflik sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan serta mampu untuk menjalankan pekerjaan dan mencapai tujuannya dengan baik.

Lalu bagaimana memulai penerapan regulasi emosi yang efektif ? Isi data Anda dibawah ini untuk mendapatkan e-book versi lengkapnya.

 

Form Download Whitepaper

Regulasi Emosi : Cara Happy Tanpa Tapi ala Budak Korporasi

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

12Cs Marketing Strategy for Family Business

Meningkatkan Kualitas Layanan: Menuju Kepuasan Pelanggan yang Berkesan

Menjadi SPESIALIS atau GENERALIS?