Oleh:
Eka Putra Lismono
Business Analyst, Specialized in Market Intelligence
SLC MARKETING, INC.
Dengan kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat seperti sekarang ini, dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi kondisi pasar yang sering menuntut keinginan berbeda-beda, dari model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang sangat konkret dan rinci mengenai signal pasar, perilaku maupun kebiasaan konsumen. Hal tersebut dapat diperoleh dengan melakukan riset pasar.
Buku ini membahas secara eksklusif bidang riset pemasaran mulai dari penyusunan masalah riset pemasaran, penyusunan desain prosedur riset, teknik pengumpulan data primer dan sekunder, desain kuisioner, teknik wawancara, analisis kuantitatif, teknik scaling serta contoh kasus riil bidang bisnis.
A. Penyusunan masalah riset pemasaran
Di awal kita harus menentukan komponen riset pemasaran. Pada tahap ini kita mengidentifikasi masalah secara umum dan secara spesifik komponen masalah riset pemasaran. Setelah itu kita harus memperhatikan pengaruh lingkungan yang dapat memberikan dampak terhadap masalah riset pemasaran. Di sisi lain untuk mendukung aplikasi riset pemasaran maka dibutuhkan juga teori-teori yang mendukung. Yang terakhir adalah menentukan masalah riset pemasaran, di mana kita harus dapat membedakan masalah manajemen dan masalah riset pemasaran.
B. Penyusunan desain riset
Pada desain riset ini terdapat dua tipe desain riset. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan. Dua tipe desain riset ini adalah riset ekplorasi dan riset konklusif. Sedangkan pada buku ini dijelaskan bahwa riset konklusif dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu riset deskriptif dan riset kausal. Apabila riset deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar, sedangkan riset kausal bertujuan untuk mencari hubungan antara sebab dan akibat.
C. Desain kuisioner
Dalam mendesain kuisioner pertama-tama kita harus mengetahui jenis pertanyaan yang ingin ditanyakan. Terdapat dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Tetapi tidak jarang juga ada yang menggunakan kombinasi dari keduanya. Setelah mengerti mau menggunakan jenis pertanyaan yang mana, maka akan dilanjutkan dengan pembuatan pertanyaan. Dalam pembuatan pertanyaan disarankan :
- Menggunakan kata-kata sederhana yang mana dapat dengan mudah dimengerti oleh responden nantinya.
- Pertanyaan yang diajukan nanti disarankan agar jelas dan khusus agar responden tidak salah menjawab.
- Pertanyaan berlaku bagi semua responden.
- Berkaitan dengan masalah dan sasaran penelitian.
- Tidak ambigu.
- Tidak menggiring.
- Tidak memuat pertanyaan yang informasinya tidak dimiliki oleh responden.
- Tidak memuat hal yang bersifat pribadi dan peka.
- Tidak bersifat klise.
D. Teknik Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, awalnya kita harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang dapat dilakukan, yaitu menentukan metode sampling yang akan dipakai, syarat-syarat responden serta subtitusinya, bahasa yang dipakai dalam kuisioner, jadwal pra-test dan wawancara dan orientasi lapangan. Untuk memantapkan teknik wawancara dapat dilakukan latihan wawancara, serta membuat pedoman wawancara.
E. Analisis kuantitatif
Penelitian yang baik memiliki proses analisis data yang dirancang sebaik mungkin untuk tujuan penelitian. Maka harus ada rencana analisis data yang disusun terlebih dahulu sebelum melakukan analisis itu sendiri. Isi rencana analisis data selalu didasarkan pada rencana penelitian yang telah dirumuskan dan data yang sudah siap diolah. Berbagai model analisis data yang dapat dipergunakan dalam penelitian dicerminkan oleh teknik pengujian hipotesis yang dipakai. Berikut tahap dalam pelaksanaan pengujian hipotesis yang biasanya dilakukan :
- Merumuskan hipotesis.
- Menetapkan model uji statistik yang dipergunakan.
- Menetapkan besarnya signifikansi daerah penolakan.
- Melakukan perhitungan uji statistik dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampel.
- Menetapkan keputusan atau kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan uji statistik yang dipergunakan.
F. Teknik Scaling
Tujuan teknik skala adalah untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal beradasarkan suatu ukuran tertentu, sehingga kita dapat membedakan, menggolong-golongkan, bahkan mengurutkan ciri-ciri atau karakteristik tersebut. Pada teknik skala ini memiliki beberapa sifat skala, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Untuk melakukan teknik skala juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan, yaitu skala likert dan skala guttman.
Riset pemasaran perlu dilakukan untuk mengetahui perilaku masyarakat saat itu sehingga strategi marketing yang akan dijalankan dapat tepat sasaran sehingga tidak membuang banyak biaya dan waktu yang ada. Jika hal ini kita lakukan secara konsisten, maka kita akan mampu meramalkan kondisi tren industri ke depannya serta kita jadi lebih memahami keinginan pasar yang berubah-ubah. Buku RISET PEMASARAN ini membahas mengenai riset pasar serta memberikan tahap dan penjelasan dalam melakukan survei dengan lengkap dan terperinci. Mengenai pelaksanaan dari riset pemasaran dijelaskan secara detail dan diberikan contoh kasus pada setiap bab, sehingga lebih mudah dimengerti.
Resensi Disadur dari : Freddy Rangkuti