Facebook Tag Pixel

Safety Stock: Strategi Efektif & Efisiensi Persediaan

Safety Stock merupakan persediaan tambahan yang disiapkan oleh perusahaan untuk meminimalisir resiko stockout yang disebabkan oleh fluktuasi Supply and Demand.

Seiringan dengan fluktuasi Supply and Demand, kadang kerap terjadi peningkatan atau penurunan Permintaan Pasar. Peningkatan Permintaan pasar ini bisa disebabkan karena berbagai hal. Badan usaha atau bisnis dituntut untuk selalu bisa menyesuaikan Persediaan dengan Permintaan, maka diperlukan suatu kegiatan yang disebut dengan Pengontrolan Persediaan.

Pengontrolan persediaan membutuhkan penanganan khusus karena akan sangat berpengaruh terhadap berjalannya kegiatan usaha dalam melakukan aktivitas sales dengan maksimal.

TUJUAN SAFETY STOCK

  • Melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan stok (stock out) yang akan mengganggu proses produksi ataupan pemenuhan permintaan konsumen.
  • Mengatasi fluktuasi permintaan dan ketidakpastian dalam suplai, permintaan, dan lead time
  • Persediaan terkait Operasional perusahaan berjalan normal.
  • Sebagai indikator manajemen persediaan yang baik
  • Menekan risiko perusahaan kehabisan stok barang sewaktu-waktu.

MENGAPA DIPERLUKAN SAFETY STOCK?

Menurut Gopal and Cahill (1992) ada beberapa alasan mengapa diperlukan stok pengaman:

  1. Untuk mengantisipasi perubahan lead time.
    Secara sederhana, lead time adalah durasi antara proses pemesanan barang (stok) hingga barang tiba di tempat. Pada prakteknya, proses ini bisa saja mengalami permasalahan yang mengakibatkan lead time yang semakin lama. Oleh karena itu, dengan ketersediaan safety stock bisa menjadi solusi bila ada terjadi lead time yang menjadi lebih lama dari biasanya.
  2. Kualitas
    Dalam Proses Produksi kerap kali juga terjadi error yang menyebabkan adanya barang cacat atau tidak sesuai, begitu juga dengan Proses Pengiriman, mungkin dengan pengiriman dengan jumlah banyak bisa saja terjadi kerusakan pada barang dengan jumlah tertentu. Hal ini menyebabkan kualitas barang cacat atau rusak sehigga tindak mungkin lagi dijual.
  3. Adanya perubahan permintaan (demand).
    Dengan pasar yang dinamis, memungkinkan terjadinya perubahan demand baik meningkat atau menurun. Beberapa hal yang menyebabkan ini terjadi antara lain Pendapatan konsumen, Harga barang substitusi, Harga barang komplemen, Selera dan preferensi konsumen, Ekspektasi pendapatan di masa depan & Jumlah konsumen di pasar.

Forecasting yang tidak memadai dan perencanaan supply-demand yang kurang

Forecasting dan Perencanaan yang didasari data yang kurang kuat dan Analisa yang kurang sesuai bisa memungkinan apa yang terjadi jauh berbeda dengan planning, salah satu yang mungkin terjadi adalah perkiraan jumlah stok berbeda dengan permintaan yang ada

HAL APA SAJA YANG BISA TERJADI JIKA TIDAK MEMILIKI SAFETY STOCK?

  1. Hilangnya pendapatan
  2. Kehilangan pelanggan
  3. kerugian di pangsa pasar

Dengan kata lain, adanya safety stock dapat dengan aman menghindari dan mencegah sebagian besar masalah ini. Tentu saja, meskipun manfaatnya besar, safety stock yang terlalu banyak juga dapat menimbulkan biaya yang besar, maka dalam hal ini diperlukan takaran yang pas untuk memperkirakan safety stock.

METODE UNTUK MENENTUKAN PERKIRAAN SAFETY

STOCK YANG DIBUTUHKAN

  1. Menggunakan perhitungan dengan rumus
    Menurut Heizer dan Render (2009), untuk menghitung besar safety stock dapat menggunakan metode sebagai berikut :

Metode perbedaan pemakaian maksimum dan rata-rata menggunakan rumus :

SAFETY STOCK VS JIT

PERBANDINGAN DENGAN JIT MANA YANG LEBIH EFEKTIF

Setelah membahas apa itu Safety stock, tujuan dan manfaatnya terdapat metode lain yang pada umumnya orang sering salah paham antara JIT (Just In Time) dan Safety stock.

JIT atau Just In Time suatu sistem produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya. Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting).

Berdasarkan fakta diatas, jelas terdapat perbedaan antara JIT dan Safety stock. Keduanya cukup efektif karena hal ini tergantung kepada metode apa yang ingin digunakan oleh perusahaan atau bisnis tersebut.

KESIMPULAN

Safety Stock diperlukan oleh badan usaha atau bisnis untuk menjaga ketersediaan jika terjadi suatu perubahan. Namun perlu diingat juga bahwa penambahan stok juga akan selalu menambah holding cost yaitu sebanyak persentase dari nilai persediaan tambahan tersebut. . 

Oleh karena itu harus diusahakan agar Safety Stock tetap efisien yaitu biaya persediaan yang serendah mungkin. Tapi tentunya dengan tidak mengurangi efektifitas dari persediaan itu sendiri, yaitu tetap terjaminnya ketersediaan persediaan tersebut ketika akan dibutuhkan. Gabungan dari efisien dan efektif adalah kondisi persediaan yang optimal.

Safety itu penting!
Seperti kata pepatah ” Sedia Payung Sebelum Hujan “

Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “Safety Stock: Strategi Efektif & Efisiensi Persediaan”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami https://slcmarketinginc.com/whitepaper/. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504

Sukses bersama SLC MARKETING, INC.

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

7 Metrik Terpenting dalam Marketing

Inspeksi Internal Service Pelanggan Karyawan Anda – Mystery Guest Solusinya!

7 Rahasia Memikat Pelanggan Setia