Dengan cara Word of Mouth, kalian bisa menggunakan teknik marketing pada produk/jasa kalian secara gratis lho. Emang iya yah Min? Iya dong, tapi nggak semata-mata bisa selalu berhasil ya, karena teknik tersebut juga harus didukung oleh strategi yang mumpuni. Nanti mimin akan kasih tau di akhir slide gimana strategi yang bagus dan dijamin 99% berhasil…
Introduction
Jadi sebelum masuk ke penjelasan lebih panjang, akan diberikan penjelasan singkatmengenai Word of Mouth. Word of Mouth adalah salah satu strategi marketing untuk memasarkan suatu informasi bisnis dari satu orang ke orang lain. Bentuk promosi ini dinilai efektif, karena orang lebih percaya dengan promosi dari orang terdekatnya, dibanding promosi langsung dari pemilik produk. Akan tetapi, membuat konsumen mau merekomendasikan produk ke orang lain butuh strategi, yang nanti akan di bagian di akhir.
Nah setelah tahu arti dari Word of Mouth, selanjutnya mari kita beralih ke apa saja manfaat jika memanfaatkan strategi Word of Mouth untuk bisnis.
Jadi bisa dikatakan ada 2 faktor yang membuat keputusan dari tiap individiual, yaitu individual influence / diri kita sendiri yang menginginkan hal tersebut dan yang kedua adalah environmental influence / dari omongan sekitar kita seperti saudara, influencer, maupun yang lain selain diri kita sendiri. Dan yang dimaksud Word of Mouth adalah Environmental Influence tersebut. Dari kedua faktor tersebut, maka terciptalah yang namanya decision making dengan berbagai macam proses seperti bagan di samping ini. Dan yang terakhir terciptalah feedback dari orang tersebut baik positif maupun negatif.
Program WOM
Kemudian ada juga yang namanya program dari Word of Mouth yang dibagi menjadi 4 program, yaitu
- Buzz Campaign : Strategi marketing untuk meningkatkan engagement atau penjualan bisnis dari mulut ke mulut dengan menciptakan kepopuleran dari produk/jasa tersebut.
- Customer WOM : Ubah pelanggan/anggota aktif menjadi sumber rujukan.
- WOM Programs : Transisi pengetahuan menjadi minat dan pertimbangan.
- WOM Initiatives : Dengan adanya brand engagement yang bagus, kita bisa mengubah rasa ketertarikan orang tersebut terhadap brand kita menjadi customer kita.
Berdasarkan penelitian setelah mimin research, ternyata hasilnya antara Word of Mouth dan Leaders Opinion beda tipis, karena memang sekilas dari konsepnya hampir sama.
Jadi buat kalian yang belum tau apa itu Leaders Opinion, jadi Leaders Opinion adalah seseorang yang punya pengaruh terhadap masyarakat, seperti influencer, atau pakar-pakar terkenal.
Kemudian bedanya sama Word of Mouth apa dong min? Jadi bedanya itu kalau Leaders Opinion biasanya melalui endorse dari para influencer tersebut yang biasanya dibayar, sedangkan Word of Mouth itu gratis karena hanya dari mulut ke mulut. Sehingga rasa trust individual biasanya lebih condong pada WOM dibandingkan dengan Leaders Opinion. Tetapi kita juga bisa menggunakkan Leaders Opinion sebagai pendorong brand kita, namun untuk mempertahankan dalam jangka lama bisa memanfaatkan WOM.
Jadi dari tabel sebelumnya menunjukkan bahwa kebiasaan konsumen dalam membeli sesuatu baik produk/jasa, sekitar 49% konsumen terpancing untuk membeli ketika melihat iklan, kemudian sekitar 29% konsumen jadi lebih yakin/ragu untuk membeli ketika mendapatkan informasi dari orang terdekat, sedangkan sekitar 22% konsumen terpancing membeli karena melihat endorse dari sosok publik figur yang mungkin mereka sukai.
Kemudian setelah mimin research lebih dalam, bahwa iklan lebih mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dibandingkan WOM, namun tidak banyak orang yang mau mencoba produk/jasa tersebut ketika mendengar komentar negatif terkait hal itu. Apalagi hampir sekitar 75% kebanyakan orang akan memberi tahu ke orang lain jika mereka mengalami pengalaman yang buruk terkait produk/jasa yang mereka beli.
Bagi marketer yang melakukan kampanye melalui WOM, hampir 42% orang menerima pandangan tersebut dari para marketer ini terkait produk/jasa yang mereka pasarkan.
Kemudian 86% orang lebih percaya ketika rekan/kerabat dekat menyebarkan informasi pengalaman mereka terkait dengan produk/jasa yang mereka beli. Dan sekitar 14% orang tidak percaya dengan informasi yang diberikan rekan/kerabat dekat mereka.
Sementara orang-orang ditanya bahwa untuk membeli barang keperluan sehari-hari mereka akan percaya dari mulut ke mulut atau tidak, 25% menjawab “kadang-kadang”, 41% menjawab “sebagian besar waktu”, 19% menjawab “Jarang” dan 15% menjawab “selalu”. Saat ini konsumsi barang sehari-hari meningkat dari hari ke hari sehingga orang bergantung dari mulut ke mulut dalam membuat keputusan pembelian.
Ketika Responden ditanyai bahwa mereka bergantung pada informasi dari mulut ke mulut saat membeli barang mahal atau tidak. 45% dari mereka menjawab “Ya” sedangkan 55% menjawab “Tidak”. Hasil menunjukkan bahwa dari mulut ke mulut memiliki pengaruh tetapi ketika mereka harus menghabiskan sejumlah besar uang mereka tidak menjawabnya.
Benefit
- Pertama, mendapatkan promosi gratis
Karena yang melakukan promosi adalah orang lain tanpa diminta, Anda tidak perlu memberikan imbalan apa-apa kepada orang tersebut. Oleh karena itu, strategi ini adalah salah satu strategi potensial yang dapat menurunkan budget promosi Anda. - Kedua, cerminan performa layanan di mata konsumen
Sebagai seorang pebisnis, penting mendengar apa yang dikatakan konsumen tentang produk kita. Apabila konsumen memberikan kita rekomendasi, maka berarti performa pelayanan kita dan tim juga baik. - Ketiga, membantu membangun nama baik
Konsumen yang merekomendasikan produk adalah konsumen puas. Dan bukti puncak kepuasan konsumen adalah saat mereka mau mengajak orang lain menggunakan produk kita. Semakin banyak pemberi rekomendasi, semakin baik pula nama kita di mata masyarakat. - Keempat, brand lebih mudah populer
Saat produk kita dikenal baik, maka brand kita juga akan semakin populer. Apalagi kalau konsumen sampai memposting di media sosial dan membuatnya viral. Dengan demikian, kita dapat menghemat biaya untuk melakukan branding, terutama di media sosial.
Mungkin beberapa dari kalian masih ada yang belum paham yah seperti apa sih Word of Mouth itu……
- Konsumen merekomendasikan produk/jasa Anda kepada kerabat terdekatnya. Seperti contoh, teman dari Anda merekomendasikan kepada Anda untuk mencoba makan di restoran McDonalds karena rasa menu baru yaitu Ayam Goreng Lengkuas yang enak banget dan unik, sehingga Anda mungkin merasa kepo emang seenak apa sih tuh makanan.
- Konsumen mereview atau memberikan testimoni terhadap produk/jasa Anda di akun sosial media pelanggan. Seperti contoh, teman dari Anda mereview mie Gacoan disertai caption sebagai bentuk testimoni teman Anda terhadap mie Gacoan.
- Konsumen membagikan konten bisnis Anda di media sosial pribadi. Seperti contoh, teman dari Anda share bisnis produk tas Anda ke akun instagram teman Anda.
Sedangkan contoh dari Leaders Opinion seperti :
Artis Raffi Ahmad yang melakukan endorse review terhadap produk susu cimory. Kemudian audience / followers dari Raffi Ahmad yang menonton bisa jadi setelah menonton video endorse tersebut terdorong / tertarik untuk membeli produk susu cimory karena rasa penasaran.
STRATEGY
Dan ini kan yang kalian pasti tunggu-tunggu… Yess betul, mimin bakal kasih tahu strategi supaya Word of Mouth sendiri bisa berhasil pada bisnis kalian. Jadi ada beberapa strategi dari Word of Mouth Marketing, yaitu:
- Pertama, berikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Dan ingat yah gaess bahwa konsumen adalah Raja, jadi sebagai pemilik bisnis pun juga harus melayani sebaik mungkin terhadap konsumen- konsumen tersebut.
- Kedua, menyediakan wadah bagi konsumen untuk memberikan testimoni mereka, sehingga jika ada kritik/saran, sebagai pemilik bisnis bisa tindak langsung dalam membenahi apa yang perlu ditingkatkan, sehingga konsumen yang lain juga tidak merasakan kecewa seperti konsumen tersebut yang memberikan kritik/saran.
- Ketiga, berilah feedback yang baik atas saran perbaikan dari konsumen. Jadi jangan kita sebagai pemilik bisnis malah baper jika dapat testimoni yang kurang bagus, malahan harusnya kita harus memperbaiki agar konsumen yang lain juga tidak kecewa terhadap bisnis kita.
- Keempat, memanfaatkan review yang ada dengan menampilkan di akun sosial media kita, sehingga ketika orang visits akun sosial media bisnis kita, orang tersebut dapat melihat testimonial dari review-review tersebut dan menjadi lebih trusted produk/jasa yang kita tawarkan.
- Kelima, memperbanyak konten di sosial media yang bangun interaksi antara konsumen. Dengan membangun interaksi konsumen di sosial media, Anda dapat mempertontonkan langsung keakraban interaksi Anda dengan konsumen. Akhirnya, orang lain yang belum jadikonsumen akan penasaran dengan produk dan menjadi konsumen Anda juga.
- Keenam, memanfaatkan efek hastag. Hashtag adalah hal yang bisa dibuat dan diciptakan siapa saja di media sosial termasuk Anda selaku pebisnis atau brand. Karena hashtag sama dengan nama merek Anda, Anda akan lebih mungkin ditemukan di Instagram. Selain itu, jika postingan Anda mendominasi feed hashtag, kemungkinan besar Anda akan ditemukan. Jika Anda lebih cenderung ditemukan, Anda memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan lebih banyak penjualan.
CONCLUSION
Jadi yang bisa mimin simpulkan bahwa pemasaran dari Word of Mouth adalah bentuk promosi yang mengandalkan pelanggan dan penggemar yang puas untuk mempromosikan merek secara organik. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai bentuk media seperti gambar, video, vlog, dan hal sebagainya. Pemasaran dari mulut ke mulut adalah cara yang bagus untuk memperjuangkan produk Anda karena mereka yang membuat konten organik di sekitarnya terhubung dengan brand Anda. Dan dari mulut ke mulut kita bisa memanfaatkan momentum yang lagi trending dan langsung ikut arus tersebut, sehingga bisa lebih mudah populer.
Dan juga karena bentuk marketing ini gratis dan dapat menghasilkan penjualan tambahan tanpa staf Anda perlu melakukan apa pun, menawarkan produk berkualitas tinggi yang mudah ditangkap dan dijelaskan dapat terjual dengan sendirinya melalui pelanggan Anda. Oleh karena itu Anda bisa memanfaatkan strategi marketing seperti Word of Mouth bahkan mungkin bisa sedikit mengandalkannya untuk membantu membentuk brand image / association.
REFERENCES
https://idcloudhost.com/apa-itu-word-of-mouth-pengertian-cara-kerja-manfaat-dan-strateginya-dalam-bisnis/#Manfaat_Word_of_Mouth
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/06/04/word-of-mouth
Ahmad, Nawaz. (2014). Impact of Word of Mouth on Consumer Buying Decision
Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “The Power of Word of Mouth”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami https://slcmarketinginc.com/whitepaper/. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504
Sukses bersama SLC MARKETING, INC.