Oleh:
Stefanus Yulianto Cahyono
Business Analyst, Specialized in Management Information System
SLC MARKETING, INC.
Banyak sekali perusahaan-perusahaan besar yang dulunya berangkat dari sebuah perusahaan kecil, hingga akhirnya mereka berhasil mencapai sebuah kesuksesan karena hasil jerih payah dan kerja keras mereka. Namun tanpa mereka sadari, saat ini kebanyakan dari mereka terjebak di Comfort Zone sedemikian mereka tidak mau melakukan perubahan, dengan alasan, “Begini saja sudah bisa jalan dan nyaman, kenapa harus berubah?” Masalahnya, jaman selalu berubah dan bagaimana ternyata jika ada sebuah perubahan yang akan menghancurkan kenyamanan si pengusaha itu dalam waktu singkat?
Perusahaan yang enggan keluar dari zona nyaman pada umumnya adalah bisnis keluarga yang mulai memasuki masa transisi kepemimpinan dari generasi pertama ke generasi kedua. Apabila generasi pertama lebih mengandalkan pengalaman mereka, berbeda dengan generasi kedua yang lebih mengandalkan ilmu dan pengetahuan mereka yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah, maupun dari internet.
Mengutip dalam buku yang saya baca, “Who Moved My Cheese?”, sebuah buku bisnis yang sangat terkenal dengan salah satu nilai yang dapat kita ambil yaitu “Kita tidak akan menemukan sesuatu yang baru bahkan lebih baik jika kita takut untuk berubah” Pertanyaannya sekarang adalah:
“Bagaimana mengetahui kapan terjadinya sebuah perubahan, dan bagaimana menyikapi sebuah perubahan?
Kita sebagai pengelola, pemimpin, direksi, manager, maupun staf dalam perusahaan harus bisa menganalisis dan mengenali dengan cepat perubahan apa yang terjadi di perusahaan dan yang ada di sekitar kita. Apakah perubahan tersebut wajib kita tolak, atau perubahan tersebut justru membawa perusahaan kita menjadi lebih baik lagi. Kita sebagai pemimpin sebuah perusahaan wajib terus-menerus menganalisis perubahan yang terjadi di perusahaan kita.
Salah satu cara untuk menganalisis perubahan yang sedang terjadi di perusahaan kita dapat dilakukan dengan melakukan Internal Control atau menganalisis dan melakukan pembaruan SOP (Standard Operating Procedure). Cara tersebut dapat dimaksimalkan untuk segala posisi dan fungsi dalam perusahaan, misalkan seorang staf dapat menganalisis apakah yang ia kerjakan sehari-hari masih dalam jalur SOP atau sudah keluar jalur. Seorang manager dan supervisor dapat menganalisis para staf-nya apakah masih bekerja sesuai SOP, sekaligus juga melakukan internal control ke para staf nya, bukan bertujuan untuk mencurigai, tetapi untuk melihat apakah ada kesalahan dalam proses yang dilakukan staf tersebut.
Prinsip terpenting yang dijadikan acuan oleh para direksi dalam memegang kendali perusahaan adalah menganalisis apakah SOP mereka masih berlaku, masih berjalan dan dijalankan dengan baik, atau malah membutuhkan sebuah perubahan di dalam SOP perusahaan mereka? Tentu saja jika SOP mengalami sebuah perubahan, para kepala divisi yang terkait dengan SOP tersebut akan mengalami sebuah perubahan pula, entah itu enak maupun tidak. Tetapi jika direksi sudah merasa nyaman dan tidak mau melakukan analisis dan terjebak di zona nyaman mereka, maka itulah yang patut diwaspadai, karena kita tidak tahu secepat apa perubahan yang terjadi dalam era informasi digital sekarang.
Contoh ketika Trump menjadi Presiden Amerika, banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam dunia bisnis karena kebijakannya. Ketika Ibukota Indonesia, Jakarta, diguncang dengan demo dan isu SARA, daya tarik ekonomi Indonesia di mata investor asing mulai berkurang. Ketika terjadi bencana alam yang menimpa daerah domisili usaha kita, atau apapun yang terjadi yang di luar kendali kita, apakah kita sebagai perusahaan mampu menyikapinya serta menikmati perubahan tersebut, atau malah frustasi dengan perubahan yang terjadi, terjebak dengan ketakutan kita, dan akhirnya mati? Itu semua tergantung dari sesering apa kita sebagai penggerak perusahaan mencium atau menganalisis perubahan yang terjadi.
Jadi janganlah pesimis dengan perubahan yang terjadi di perusahaan, kantor, dan di manapun. Entah itu perubahan yang Anda rasakan positif atau negatif, jangan terjebak dengan apa yang dulu kita punya dan jangan selalu mengandalkan pengalaman yang Anda miliki. Yang terpenting adalah keep moving on dan nikmatilah perubahan tersebut karena hasil terbaik bergantung pada usaha yang kita lakukan. Dan jika perubahan Anda rasakan belum terjadi, coba rajin-rajinlah untuk menganalisis kembali SOP, dan melakukan Internal Control untuk mengantisipasi perubahan buruk yang mungkin akan terjadi. Segera kontak SLC MARKETING, INC. jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut mengenai analisis management information system yang ada dalam perusahaan Anda !