Facebook Tag Pixel

PENGERTIAN TREN PASAR

Trend Market. Sesuatu yang memungkinkan trader dan investor untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apakah untuk jangkapanjang atau jangka pendek, dalam pasar yang bergerak satu arah atau di kisaran terbatas, perubahan dari harga yang satu ke harga selanjutnya adalah yang menciptakan keuntungan atau kerugian.

Faktor-faktor pembentuk tren market

  1. Pemerintah
    Pemerintah memiliki pengaruh yang besar dalam pasar bebas.
  2. Transaksi Internasional
    Aliran dana antar negara berimbas pada kekuatan ekonomi sebuah negara dan mata uangnya.
  3. Spekulasi dan ekspektasi
    Spekulasi dan ekspektasi adalah bagian tak terpisahkan dari sistem keuangan.

Tingkat kepercayaan
Konsumen akan semakin waspada dalam membeli produk dan jasa. Implikasinya, perusahaan harus mengubah produk dan layanannya menjadi lebih aman, sehat, dan bersih.

Semua serba virtual
Jaga jarak mendorong masyarakat menggunakan teknologi virtual sebagai pengganti pertemuan tatap muka. Implikasinya, perusahaan harus mengubah cara berinteraksi dengan konsumen dan karyawannya menjadi lewat virtual.

Ada komponen kesehatan dalam setiap bisnis
Implikasinya, perusahaan harus menerapkan kesehatan dalam operasional perusahaan serta menciptakan fitur-fitur kesehatan yang dapat meyakinkan konsumen dan masyarakat.

Penawaran dan permintaan
Perusahaan harus jeli melihat kebutuhan karyawan dan konsumen di rumah dan bagaimana dampaknya terhadap pola hidup, termasuk bekerja, dan konsumsi

Tren belanja yang berubah setelah pandemi
Berdasarkan riset yang dilakukan Savills, penyedia layanan real estate global, sektor ritel bahkan sudah berada di bawah tekanan sebelum pandemi berkembang. Mereka berjuang keras untuk bisa bersaing dengan pengusaha daring, dan pandemi korona mempercepat tren shifting (perpindahan) kebiasaan masyarakat, dari luring ke daring.

Tren belanja yang berubah
Menurut risetnya, Savills mengemukakan jika sektor ritel di pusat perbelanjaan mencapai puncak kejayaannya pada periode 2012-2013, dan kemudian mulai menunjukkan tren penurunan sejak 2014 serta mencapai titik terendah di tahun berikutnya. Penurunan jumlah pusat perbelanjaan baru yang berkualitas, semakin ketatnya pengeluaran belanja konsumen, dan pesatnya pertumbuhan belanja daring, terutama di kalangan milenial telah menahan laju ekspansi sektor ritel.

GAMBARAN LIFE CYCLE PRODUK DI ERA PANDEMI INI

Brand yang mengalami kebangkrutan di Indonesia
GAP, Banana Republic, Dorothy Perkins dan bebe telah memutuskan untuk menutup toko lokal mereka.

9 Tren Marketing Sebelum Pandemi

  1. CRM berbasis Artificial Intelligence.
    Lewat Artificial Intelligent, perusahaan dengan jumlah pelanggan sangat besar dapat mengumpulkan dan menyusun data pelanggan mereka. AI bisa menganalisis cara meningkatkan pengalaman pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan merek mereka.
  2. Meningkatnya popularitas jaringan OMNI
    Langkah raksasa e-commerce untuk mengakuisisi brand ritel offline, merupakan langkah OMNI, yaitu mengkombinasikan marketing secara online dan pemasaran dengan cara konvensional yakni offline.
  3. Meningkatkan popularitas intrapreneur
    Perusahaan kini mendorong pekerja profesional di tempat kerja mereka menjadi intrapreneur. Para pegawai didorong mengambil risiko lebih besar dengan harga sepadan, mulai dari bonus besar hingga saham kepemilikan di perusahaan.
  4. Penggunaan pembayaran digital semakin masif
    Beberapa institusi atau perusahaan mencoba menggunakannya sebagai jaringan distribusi pinjaman atau kredit mikro.Karena dengan sistem digital, pemberi pinjaman memiliki catatan lebih akurat terkait kebiasaan berbelanja dan tren pengeluaran kreditur.
  5. Pasar halal semakin kompetitif
    Meningkatnya popularitas gaya hidup halal di Indonesia mendorong semakin ketatnya persaingan di sektor ini.Negara yang bersaing tidak hanya berasal dari negara mayoritas Muslim, tetapi juga minoritas.
  6. Popularitas produk berdasarkan generasi meningkat
    Semakin beratnya brand memihak kepada milenial menimbulkan konsekuensi: ketika brand tidak sanggup bersaing merebut milenial, generasi lain menjadi opsi. Baik itu generasi X, baby boomer, maupun silent generation.
  7. Bisnis dengan efek sosial kian membesar
    Konsumen yang selalu terkoneksi dan update kegiatan mereka selama 24 jam sehari biasanya mengambil keputusan bersifat emosional. Kesempatan ini membuat brand mencoba membangun keterikatan dengan konsumen mereka lewat berbagai kegiatan sosial dikenal dengan social media marketing.
  8. Penyedia atraksi wisata bertambah
    Fenomena tren marketing ini membuat pertumbuhan akan destinasi baru semakin banyak, penyedia atraksi meningkat, sehingga turis tidak berkumpul di satu titik wisata saja.
  9. Adopsi industri 4.0
    Prinsip Industry 4.0 mencoba mengikis hal tersebut dan menyediakan solusi. Dipromosikan pada 2018, penerapan paham Industry 4.0 ini akan diadopsi oleh lima sektor industri yang menyumbangkan sekitar 60% GDP pada 2019.

Cara mengatasi tren pasar yang berubah-berubah

  1. Mencatat kebutuhan dan keinginan pasar
    Pelaku bisnis adakalanya untuk mempelajari apa saja yang sedang dibutuhkan dan inginkan pasar. Baik itu dengan cara melakukan survei secara langsung atau melalui sosial media.
  2. Menentukan segmen pasar
    Sebagai pelaku bisnis harus dapat menentukan segmen pasar yang bersifat jangka panjang. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri agar secara tidak langsung dapat mendorong pasar untuk mengikuti produk yang ditawarkan.
  3. Kreatif dalam melakukan pelayanan dan pemasaran
    Kreatif dalam melakukan pelayanan dan pemasaran bukan hanya didukung dengan media yang dimiliki, tetapi bagaimana pelaku bisnis menyajikan pelayanan dan pemasaran bisnisnya.
  4. Membedakan perubahan tren pasar
    Penting kiranya sebagai pelaku bisnis untuk menganalisa tentang perubahan tren pasar apakah perubahan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama atau sementara.
  5. Melakukan evaluasi bisnis
    Evaluasi dilakukan pada seluruh aspek bisnis seperti produk yang ditawarkan dan sumber daya manusia yang ada pada bisnis tersebut dan bermanfaat untuk mengukur kemajuan dan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki kedepannya.

Perubahan tren saat pandemi

  • 30% konsumen lebih sering berbelanja secara online
  • Stasiun TV mengalami kenaikan rating dari2,6% pada 8 Maret 2020 menjadi 13,6% pada 15 Maret.
  • Sebanyak 49% konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah
  • Kenaikan pertumbuhan penjualan bahan pokok seperti telur yang naik 26%, daging 19%, penjualan buah dan sayur yang meningkat 8%.
  • Orang-orang lebih memilih untuk belanja di pasar modern
  • Sejak pandemi pun sebanyak 44% konsumen mengaku menjadi lebih sering mengkonsumsi produk kesehatan dan 37% lebih sering mengkonsumsi minuman bervitamin.

Perubahan pola konsumsi saat Covid-19

  • Memperhatikan Pengeluaran
    Saat pandemi ini sebesar 83% konsumen lebih berhati-hati dalam membelanja uang dan 65% konsumen mengurangi pengeluaran.
  • Belanja Online Jadi Pilihan
    Perilaku berbelanja online masyarakat tetap berencana untuk tetap berbelanja online untuk sebagian besar kategori produk. Sementara aktivitas belanja langsung di toko masih cenderung menurun.
  • Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
    Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mencoba brand baru, salah satunya terkait nilai barang seperti harga, promosi, dan biaya pengiriman serta kenyamanan dan ketersediaan barang saat berbelanja.
  • Cara Konsumen Menemukan Produk
    Dengan meningkatnya aktivitas online, cara konsumen menemukan produk pun ikut bergeser. Walaupun demikian, word of mouth seperti review personal tetap menjadi cara utama konsumen menemukan produk.
  • Perilaku Konsumsi Pasca Pandemi
    Menurut survei McKinsey, rata-rata konsumen berencana untuk melanjutkan perilaku berbelanja online seperti online streaming serta berbelanja bahan baku dan makanan melalui pemesanan dan pengiriman online.

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa saat sebelum adanya pandemi tren market khususnya di Indonesia adalah orang-orang dapat melakukan kegiatan perdagangan secara offline dan belum terlalu memfokuskan kepada perdagangan online namun dengan adanya pandemi ini perdagangan secara online lebih diperhatikan dan orang-orang beralih semua ke online.

Terimakasih sudah membaca whitepaper kami terkait “Trend Market Before & After Pandemi”. Masih banyak judul & kategori lain seputar dunia marketing yang bisa Anda akses di website kami https://slcmarketinginc.com/whitepaper/. Apabila ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami di http://wa.me/6287854234504

Sukses bersama SLC MARKETING, INC.

Share Via:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Banner Vertical 600x840 Podcast

Artikel Lainnya:

SLC REQUEST FORM – TRAINING

SLC REQUEST FORM – RESEARCH

Brand Awareness Harus Kuat di Era Digital – Berikut Strategi yang Harus Anda Coba